Jember
Bupati dan Wabup Jember Prihatin Tragedi Pantai Payangan Telan Belasan Korban Nyawa
Memontum Jember – Bupati Jember, Hendy Siswanto dan Wabup Jember, MB Firjaun Barlaman, menyampaikan keprihatinan mendalam terjadinya musibah yang dialami 23 warga yang melakukan ritual Istighosah di Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Minggu (13/02/2022).
Tidak hanya menyampaikan keprihatinannya, Bupati Hendy juga langsung mendatangi Puskesmas Ambulu, untuk memastikan kondisi korban selamat setelah mendapatkan perawatan medis. Bupati juga melihat langsung, kondisi 11 korban meninggal, yang mayoritas dari tujuh kecamatan di Jember.
“Hari ini warga Jember sedang terkena musibah. Jam 1 dini hari tadi, yang tergabung dalam kelompok (Ritual) Tunggal Jati Nusantara dan beranggotakan 24 orang yang salah satunya sopir, tapi tidak ikut ritual (menjadi korban tergulung ombak di Pantai Payangan),” kata Bupati Jember, disela kunjungannya ke Puskesmas Ambulu, Minggu (13/02/2022).
Bupati mengaku, baru tahu ada kelompok ritual yang bernama Tunggal Jati Nusantara di wilayah Jember. “Kami tidak mengerti ritual apa ini? Sehingga, nanti yang tidak jadi korban (meninggal), akan kita tanyai detail, ada apa dari kejadian ini,” katanya.
Mengingat, tambahnya, salah satu korban berinisial NH (35) warga Dusun Botosari, Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Jember. Dia adalah ketua kelompok ritual tersebut.
Sehingga nantinya, kata Hendy, akan diketahui langkah apa yang bisa dilakukan untuk menangani persoalan tersebut. Hendy juga mengapresiasi, kinerja semua pihak termasuk masyarakat yang ikut melakukan pencarian hingga semua korban hilang berhasil ditemukan meskipun ada yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
“Syukur alhamdulillah. Dari kejadian ini, untuk 11 korban meninggal sudah ketemu semua. Mungkin nanti akan dilakukan otopsi kemudian dilanjutkan diserahkan kepada pihak keluarga,” ucapnya.
Baca juga :
- Soroti Prodamas, Calon Wali Kota Kediri Bunda Fey Sebut Program Kesejahteraan Masyarakat Harus Lanjut
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
- Pj Wali Kota Malang Dukung Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk Petugas Pilkada 2024
Disinggung antisipasi aksi serupa yang sering terjadi di wilayah Pantai Payangan, Bupati menjelaskan, akan melakukan pendekatan secara agama. Termasuk, berkoordinasi dengan OPD terkait dan para pemuka agama.
“Sehingga, kami akan melakukan pembinaan kepada masyarakat sekitar. Untuk memberikan edukasi dan penguatan soal agama,” ucapnya.
Sebagai langkah antisipasi di lokasi wisata yang dikenal indah, juga dekat dengan Teluk Love nya itu, Bupati Hendy akan berkoordinasi dengan perangkat desa setempat. “Karena yang saya tahu, saat pagi hari tidak ada yang jaga (lokasi wisata). Apalagi sekarang juga musim ombak besar. Jadi, kami imbau wisatawan untuk taat aturan di lokasi wisata,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati MB Firjaun Barlaman atau Gus Firjaun, juga mengungkapkan keprihatinannya atas banyaknya korban tewas pada peristiwa ritual berujung maut itu. Gus Firjaun yang juga sebagai Pengasuh Ponpes Asshidiqi Putra (Ashtra) Talangsari juga berpesan, agar peristiwa tersebut tidak lagi terulang di kemudian hari. Masyarakat diminta untuk lebih selektif memilih kelompok atau komunitas keagamaan.
“Saya berharap kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan selektif dalam memilih komunitas keagamaan atau apapun,” kata.
Masyarakat juga diminta untuk selalu berkonsultasi dengan para pemuka agama seperti kyai dan ustad ahlusunnah wal jama’ah, agar tidak terjerumus dalam ajaran yang sesat dan menyesatkan. “Hendaknya ditanyakan terlebih dahulu kepada yang berkompeten, yaitu kyai-kyai yang berhaluan ahsunnah wal jama’ah, agar peristiwa payangan tidak terjadi lagi,” paparnya. (ark/rio/gie)