Kabupaten Malang
Bupati Malang Bersama Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur Resmikan Sekolah Lansia Tangguh 2022
Memontum Malang – Bupati Malang, HM Sanusi, menghadiri pembukaan Sekolah Lansia Tangguh Kabupaten Malang 2022 di Pendopo Panji, Kabupaten Malang, Rabu (16/03/2022). Sekolah Lansia Tangguh, ini dibuka secara langsung oleh Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bacshin Emil Dardak.
Turut hadir mendampingi dalam kegiatan, ini diantaranya Ketua TP PKK Kabupaten Malang, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Ketua Indonesia Ramah Lansia Cabang Malang, beserta Jajaran Kepala OPD Kabupaten Malang.
Bupati Malang, HM Sanusi, mengatakan bahwa Sekolah Lansia Tangguh merupakan wadah pembelajaran untuk mewujudkan Lansia yang Smart atau sehat, mandiri, aktif, produktif dan bermanfaat. “Atas nama Pemerintah Kabupaten Malang, kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Kabupaten Malang, untuk menjadi pilot project pelaksanaan Sekolah Lansia Tangguh di Provinsi Jawa Timur. Ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami. Semoga, nantinya dapat berjalan optimal dan mampu memberikan manfaat nyata pada masyarakat, utamanya bagi para Lansia di Kabupaten Malang,” kata HM Sanusi.
Bupati Sanusi juga mengibaratkan, Lansia adalah penyambung dan rantai ikatan zaman memiliki kebajikan, kearifan dan pengalaman berharga yang dapat menjadi teladan bagi generasi muda dalam pembangunan bangsa dan negara. “Untuk itu, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, terus memberikan perhatian serius dan mendorong peningkatan kualitas hidup, serta kesejahteraan Lansia, melalui berbagai upaya pembangunan dan pemberdayaan, yang dilakukan untuk mewujudkan peningkatan angka harapan hidup bagi lanjut usia,” tambahnya.
Bupati Danusi juga menjelaskan, bahwa jumlah Lansia di Kabupaten Malang, berdasarkan Pendataan Keluarga tahun 2021, penduduk usia 55 tahun keatas mencapai 491.996 jiwa atau 19,18 persen dari penduduk Kabupaten Malang.
Baca juga :
- Soroti Prodamas, Calon Wali Kota Kediri Bunda Fey Sebut Program Kesejahteraan Masyarakat Harus Lanjut
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
- Pj Wali Kota Malang Dukung Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk Petugas Pilkada 2024
“Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) di Kabupaten Malang, tercatat sudah ada 680 kelompok dan 3 diantaranya akan melaksanakan Sekolah Lansia Tangguh seperti halnya Sekolah Lansia Tangguh Dewi Kunti 3 di Kecamatan Singosari, Sekolah Lansia Tangguh Anggrek di Kecamatan Dau dan Sekolah Lansia Tangguh Kromoleo 1 di Kecamatan Sumberpucung,” jelasnya.
Sanusi juga merasa optimis, dengan keberadaan Sekolah Lansia Tangguh dapat mengedukasi Lansia dan pra Lansia di Kabupaten Malang. “Selain itu, para Lansia diharapkan dapat memilki pengetahuan serta keterampilan yang baik, untuk dapat membuat pilihan-pilihan hidup yang lebih bijak dan sehat. Sehingga, harapan hidup dapat meningkat, kesejahteraan dapat dicapai, produktivitas dapat dioptimalkan dan kebahagiaan juga dapat terwujud,” harapnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bacshin, menuturkan bahwa peran keluarga sangat penting dalam mewujudkan kualitas kehidupan yang baik bagi Lansia. “Karena keluarga merupakan salah satu support sistem utama bagi setiap manusia. Pemahaman dan keterampilan yang mumpuni bagi setiap pendamping Lansia dalam keluarga akan sangat membantu bagi keluarga itu sendiri. Maupun Lansia di dalamnya untuk mencapai tujuh dimensi Lansia yang tangguh secara spiritual, emosional, fisik, intelektual, sosial kemasyarakatan, lingkungan dan profesi-vokasional,” tutur Arumi Bacshin.
Dirinya juga mengungkapkan, hal yang diinginkan dari Pemprov Jatim untuk sekolah Lansia di Kabupaten Malang, yaitu untuk meningkatkan kualitas hidup Lansia. “Memasuki usia Lansia berarti memasuki fase kehidupan dengan kemampuan fisik akan mengalami penurunan ditambah lagi apabila pola hidup yang tidak sehat. Intinya yang kita harapkan dari Sekolah Lansia ini para Lansia bisa memiliki kualitas hidup, produktifitas dan kesehatan yang tetap baik. Pasti masyarakat sosial juga yang akan menerima manfaatnya,” ujar Arumi. (cw1/gie)