Pemerintahan

Bupati Situbondo Pimpin Apel Gelar Pasukan Antisipasi Bencana bersama Forkopimda

Diterbitkan

-

Memontum Situbondo – Personel gabungan mengikuti Apel Gelar Pasukan dan Peralatan dalam rangka Antisipasi Menghadapi Bencana Alam tahun 2021, di Polres Situbondo, Senin (25/10/2021).

Apel pasukan sendiri, dipimpin Bupati Situbondo, Karna Suswandi dan dihadiri Kapolres Situbondo, AKBP Achmad Imam Rifa’i SH SIK, Kasdim 0823 Mayor Inf Sampak SAg, Sekda Drs H Syaifullah MM, Kepala Dinas Sosial Samsuri S Sos MM, Kepala Pelaksana BPBD Drs Ec Zainul Arifin MSi, Wakapolres Kompol Pujianto SH, Ketua PMI Drs. Sofwan Hadi MSi, Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan, Asmadi, Plt Kasatpol PP, Mistoyo dan Kapolsek Jajaran.

Baca juga:

Ada pun sejumlah personel gabungan yang terlibat, terdiri dari personel Kodim 0823, Polres Situbondo, Dishub, Satpol PP, BPBD, Damkar, Tagana, PMI. Sedangkan apel kesiapan sarana prasarana yang ditampilkan, mulai kendaraan patroli, mobil derek, mobil dapur umum, ambulan, truk tangka air BPBD, mobil Tagana, BPBD, BNPB, truk Satpol PP, Damkar, mobil penyuluh Satbinmas, perahu karet dan tenda lapangan.

Dalam apel tersebut, Bupati Situbondo membacakan amanat Gubernur Jatim, dengan menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh personel TNI-Polri, BPBD, Nakes dan seluruh stake holder lainnya beserta masyarakat Jawa Timur.

Advertisement

“Kita bersama-sama telah mendedikasikan seluruh waktu, tenaga serta pikiran dalam rangka penanganan Covid-19 di wilayah Jawa Timur.  Sehingga, saat ini kita sudah bisa melewati masa-masa kritis pandemi Covid-19. Kepada seluruh komponen masyarakat Jawa Timur, tetap waspada dengan tetap patuh protokol kesehatan serta meningkatkan kegiatan vaksinasi,” ujarnya.

Ditambahkan, Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang sering dilanda bencana khususnya bencana alam Hidrometeorologi. Hal ini, disebabkan karena wilayah Jawa Timur berada pada dua aliran sungai besar yaitu Sungai Bengawan Solo dan Sungai Brantas.

Bahkan, menurut data dari BPBD Jawa Timur, mencatat sejak tanggal 1 Januari sampai 19 Maret 2021 telah terjadi 258 bencana banjir di wilayah Jawa Timur. 11 bencana ini diantaranya merupakan banjir bandang dan tiga kali terjadi Banjir Rob.

Beberapa penekanan kepada para peserta apel, diantaranya satu, untuk tingkatkan sinergitas antar stake holder baik ditingkat provinsi maupun kabupaten atau kota dalam rangka upaya pencegahan, mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.

Advertisement

Kedua, diharapkan para kepala daerah segera menyusun rencana kontinjensi yang disesuaikan dengan tata kelola kedaruratan protokol kesehatan termasuk penyediaan sarana dan prasarana kesiapsiagaan yang dapat betul-betul dilaksanakan semua pihak dan harus siap menangani bencana secara tuntas.

Ketiga, laksanakan pendekatan secara preemtif kepada masyarakat terkait peran serta mereka dalam menghadapi bencana alam. Keempat, agar masing-masing satuan tugas menyiapkan mental dan fisik yang prima serta dilandasi komitmen moral yang tinggi dan disiplin kerja yang tinggi, hindari ego sektoral dalam penanganan bencana alam. Kelima, agar masing-masing daerah menyiapkan lokasi pengungsian dan jalur evakuasi yang telah disesuaikan dengan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19.

Ada pun poin berikutnya, Keenam yaitu melaksanakan pelatihan secara intens dan terpadu terhadap personel yang akan ditugaskan. Sehingga mereka siap dalam menjalankan tugas.

Ketujuh, lakukan pengecekan secara intens dan berkala terhadap seluruh peralatan SAR, yang dimiliki oleh masing-masing instansi agar peralatan tersebut siap pakai pada saat dibutuhkan dalam penanggulangan bencana alam. Delapan, jaga kesehatan dan tetap pedomani protokol kesehatan dalam pelaksanaan tugas agar para anggota yang bertugas di lapangan dapat menjalankan tugas secara optimal.

Advertisement

Bupati juga menyampaikan, pentingnya apel kesiapsiagaan agar seluruh personel siap siaga untuk mengantisipasi terjadinya bencana hidrometereologi. Bencana yang diakibatkan parameter meteorologi seperti curah hujan, kelembapan, temperatur  dan angin. Mulai dari banjir, angin puting beliung, longsor, abrasi, hingga gelombang pasang.

“Masuknya musim hujan menimbulkan kerawanan atau potensi bencana seperti pohon tumbang, tanah longsor dan banjir. Dengan adanya potensi itu, maka kita harus siap siaga dalam mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi “ ucapnya. 

Seusai apel, Forkopimda melakukan pengecekan kesiapan personel dan sarana prasana termasuk dapur umum oleh Bupati bersama Kapolres, Sekda dan Jajaran Forkopimda Situbondo. (her/gie)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas