Bupati Trenggalek Prihatin Bencana di Palu

Memomtum Trenggalek – Bencana gempa dan tsunami terjadi di Palu dan Donggala pada Jumat (28/9/2018), dengan kekuatan gempa 7,4 magnitudo. Tak lama berselang, setelah gempa mengguncang terjadi tsunami yang meluluhlantakkan Palu.

Menurut catatan BNPB, Minggu (30/9/2018) siang, ada 832 orang yang menjadi korban meninggal dunia dalam peristiwa ini, ribuan orang terluka, ribuan orang lainnya mengungsi dan masih dimungkinkan korban masih terus bertambah.

Menurut Bupati Trenggalek, Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc, usai menjadi irup dalam peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Senin (1/10/2018), selain daerahnya setidaknya juga seluruh warga Indonesia juga berkabung.

“Ini adalah suatu saat yang berkabung bagi seluruh bangsa Indonesia karena saudara-saudara kita di Palu, Donggala banyak sekali yang menjadi korban. Situasi masih sulit sampai dengan detik ini,” tuturnya.

Dikatakannya, Palu terkena bencana adalah fenomena alam yang memang berbanding lurus dengan kondisi alam kita yang berada di daerah rawan gempa.

“Selain itu kita juga berada di vulkanik ring of fire. Tentunya kejadian ini harus membuat kita tawakal, berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar kita dijauhkan dari bencana,” katanya.

Ditambahkan Bupati Trenggalek yang terpilih menjadi Wakil Gubernur Jatim ini, bersatunya rakyat Indonesia untuk membantu sesama warga yang kini menjadi korban bencana tersebut.

“Kita seyogyanya bahu membahu untuk membantu memastikan ketersediaannya kebutuhan-kebutuhan dasar warga disana. Karena saat ini bukan uang yang dibutuhkan melainkan logistik dan tenaga,”tandasnya.

Dia berharap tentunya semangat persatuan Indonesia, bisa terlihat pada moment-moment yang sulit seperti ini. Bahwa dari Sabang sampai Merauke, dari Nias sampai ke Rote peduli saat saudara sebangsa kita sedang mengalami kesulitan. “Jika bersatu tentunya masalah itu akan cepat bisa teratasi, mari kita satukan tekad membangun bangsa bersama-sama,” ajak suami Arumi Bachsin.(mil/yan)