Lamongan

Bupati Yuhronur Minta BUMDes menjadi Raksasa Bisnis Desa di Lamongan

Diterbitkan

-

Bupati Yuhronur Minta BUMDes menjadi Raksasa Bisnis Desa di Lamongan

Memontum Lamongan – Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, membuka pelatihan peningkatan kapasitas mandiri yang dilaksanakan oleh Asosiasi Pegiat Desa Indonesia (APDI) Kabupaten Lamongan, Selasa (09/08/2022) tadi. Dalam pelaksanaan yang berlangsung di Aula Gajah Mada Pemkab Lamongan, Bupati Yuhronur mengungkapkan bahwa saat ini merupakan jalan bagi BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) untuk menjelma menjadi raksasa bisnis desa.

Hal ini, menurut bupati, sebagaimana undang-undang nomor 6 tahun 2014, bahwa pemerintah desa didorong untuk menjadi sistem pemerintahan yang profesional, efisien, efektif, transparan, dan akuntabel. Kekuatan dari undang-undang tersebut adalah dana desa, yang merupakan alat membagi kewenangan pelaksanaan pembangunan di level desa, serta menjadi kekuatan memaksimalkan potensi yang dimiliki desa.

“Inilah saatnya desa wisata mengambil bagian dalam ruang pariwisata nasional, demi mempersembahkan pertumbuhan ekonomi desa dan kesejahteraan warga desa. Inilah jalan bagi BUMDes untuk menjelma menjadi raksasa bisnis desa,” ungkap Bupati Yuhronur.

Baca juga :

Advertisement

Kabupaten Lamongan sebagai kabupaten dengan jumlah desa terbanyak di Jawa Timur, yakni 97 desanya telah berstatus mandiri, 189 desa berstatus maju dan 176 berstatus desa berkembang, diharapkan bisa melakukan capaian yang luar biasa dan harus dapat ditingkatkan. “Saya mendorong kepada para pendamping desa untuk terus bersinergi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah. Sehingga, terwujud perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa yang tematik, holistik, integrasi dan spasial (this) sebagaimana yang tertuang di dalam RPJMD 2021-2026. Dengan begitu, seluruh desa di Lamongan ini menjadi desa berjaya, semuanya berstatus mandiri. Kami menargetkan tahun ini ada 84 desa dan alhamdulillah sudah terlampaui,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, dirinya berharap dana dusun untuk pembangunan infrastruktur, sosial dan ekonomi masyarakat desa sebesar Rp 35 juta perdusun, akan mampu menumbuhkan nilai gotong-royong. Serta, bisa mengungkit dan memperbanyak status desa mandiri.

“Forum yang diselenggarakan pada hari ini sangatlah penting dan pemerintah akan terus mendukung langkah-langkah strategis yang dirumuskan oleh para pendamping desa, untuk akselarasi desa berjaya dan kejayaan lamongan yang berkeadilan,” tambahnya. (zen/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas