Kabupaten Malang
Call Center dan Pendataan Korban Tragedi Kanjuruhan di Posko Postmortem Crisis Center Terus Berlanjut
Memontum Malang – Keberadaan call center dan pendataan korban tragedi Kanjuruhan yang dilakukan di Posko Postmortem Crisis Center, akan terus dilakukan. Hal ini, disampaikan langsung Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang, drg Wiyanto Wijoyo, saat dikonfirmasi Memontum.com, Sabtu (08/10/2022) petang.
“Meski sekarang sudah memasuki hari ke delapan atau sejak tragedi Kanjuruhan, pada Sabtu (01/10/2022) malam lalu, namun Posko Postmortem Crisis Center, masih tetap dibuka. Sehingga, call center hingga pendataan korban meninggal dan luka-luka, masih terus berjalan,” kata Kadinkes Wiyanto.
Disinggung jumlah korban, Wiyanto menjelaskan, untuk korban meninggal tetap di angka 131 jiwa. Sementara untuk korban luka-luka cukup banyak. Beberapa diantaranya, masih menjalani perawatan sekitar 37 orang.
“Kita akan terus lihat situasinya bagaimana. Jadi, posko tetap buka,” tambahnya.
Baca juga :
- Soroti Prodamas, Calon Wali Kota Kediri Bunda Fey Sebut Program Kesejahteraan Masyarakat Harus Lanjut
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
- Pj Wali Kota Malang Dukung Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk Petugas Pilkada 2024
Wiyanto juga mengatakan, untuk jumlah korban meninggal, data Kota Malang dan Kabupaten Malang, dipastikan sangat valid. Karena, dalam pendataan juga melibatkan kepala desa atau lurah, serta camat. Termasuk, sejumlah pihak lain, seperti relawan. Jadi, semua saling sinergi.
“Semoga saja, sudah tidak ada lagi penambahan. Untuk korban yang sekarang masih dirawat, segera membaik. Sehingga, bisa berkumpul kembali dengan keluarga,” ungkapnya.
Sebagaimana diberitakan, sejak terjadinya tragedi Kanjuruhan, Dinkes Kabupaten Malang bersama sejumlah pihak, membuat Posko Postmortem Crisis Center, yang melibatkan sedikitnya tujuh sumber data dan petugas. Diantaranya relawan Milenial Utas, LPBI NU Kabupaten Malang, Crisis Center Kota Malang, Dinkes Kabupaten Malang hingga RSSA Malang serta Polres Malang dan Dokkes Polda Jatim. (sit)