Nganjuk
Cara Bijak Berinteraksi di Medsos Jadi Diskusi Literasi Digital Kemenkominfo di Nganjuk
Memontum Nganjuk – Banyak orang beranggapan, interaksi di media sosial (dunia maya) tidak sama dengan di dunia nyata. Padahal, meski tidak bertemu secara langsung, interaksi di media sosial mestinya dilakukan secara bijak dengan bahasa santun dan tidak melanggar tata krama.
Karenanya, untuk meminimalisir konten negatif dan ujaran kebencian di media sosial, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan menggelar diskusi literasi digital untuk komunitas pemuda di Lapangan Bola Voli Desa Tembarak, Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Sabtu (15/04/2023) besok malam sekitar pukul 20.00 WIB. Ada pun tema yang diangkat, yakni ‘Bijak Berinteraksi di Media Sosial’. Diskusi luring (offline) itu, rencananya akan menghadirkan nara sumber yakni dosen sekaligus digital enthusiast M Adhi Prasnowo, Dosen atau CER ACSB East Java Meithiana Indrasari, Dosen dan Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim, Eko Pamuji dan Mohammad Noviyanto sebagai moderator.
“Kegiatan program ini digelar gratis. Calon peserta yang ingin bergabung, silakan mendaftar ke link registrasi peserta di https://s.id/DaftarKabNganjuk1504. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan hadiah e-money sebesar Rp 1 juta untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Jumat (14/04/2023) tadi.
Kemenkominfo mengatakan, salah satu cara bijak berinteraksi di media sosial, yakni menjaga etika dengan tidak asal posting konten. Cara lain, tidak perlu mencantumkan informasi detail di medsos, bersikap selalu waspada dan tidak langsung percaya, serta memfilter akun-akun yang diikuti.
“Semua yang tampil di medsos hanyalah kulit luar yang tidak kita ketahui isi sebenarnya. Lebih baik mengikuti akun-akun bermanfaat, menghibur, atau kredibel yang justru bisa menambah wawasan. Jauhi akun-akun yang sekiranya toxic dan tidak memiliki kegunaan,” jelas Kemenkominfo.
Baca juga :
- Soroti Prodamas, Calon Wali Kota Kediri Bunda Fey Sebut Program Kesejahteraan Masyarakat Harus Lanjut
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
- Pj Wali Kota Malang Dukung Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk Petugas Pilkada 2024
Kemenkominfo menambahkan, berdasarkan survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan instansinya dan Katadata Insight Center pada 2021, didapatkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia sebesar 3.49 dari 5.00. Dengan skor tersebut, tingkat literasi digital di Indonesia masuk dalam kategori ‘sedang’.
“Secara keseluruhan, Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 mencapai 3.49 dari skala 1-5, atau naik dari pencapaian tahun sebelumnya 3.46,” tulis Kemenkominfo.
Diskusi literasi digital di lingkungan komunitas ini, merupakan salah satu upaya Kemenkominfo untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital. “Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada 2024,” terang Kemenkominfo.
Untuk diketahui, program #literasidigitalkominfo tahun ini mulai dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta. Tahun ini, program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, utamanya yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman. Setiap tema dalam program IMCD selalu dibahas dari empat sudut pandang pilar utama. Yakni, kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital.
Program IMCD urgen dilakukan, karena menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan We Are Social pengguna internet dan media sosial di Indonesia pada periode 2021-2022 telah mencapai 220 juta orang. “Bandingkan dengan data 2019, di mana jumlahnya tidak lebih dari 175 juta orang,” jelasnya.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo. (hms/sit)