Kota Malang
Cegah Sampah Organik, Warga Kedungkandang Kota Malang Kelola Maggot Black Soldier Fly
Memontum Kota Malang – Sampah hingga saat ini masih menjadi persoalan. Apalagi, jika tidak segera ditangani. Salah satu satu warga Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, yaitu Yusuf, yang mengelola Maggot Black Soldier Fly (BSF) untuk mereduksi sampah organik.
“Maggot BSF ini salah satu cara untuk menghabiskan sampah organic, menyelesaikan permasalahan persampahan khususnya sampah organic di hulunya, yaitu salah satunya rumah tangga,” kata Yusuf, Minggu (08/05/2022) tadi.
Usaha yang dirintis bersama istrinya sejak tahun 2013, ini merupakan perkembangan dari unit bank sampah yang dikelola. Menurutnya, cara budidaya Maggot BSF itu tidak terlalu rumit. Dirinya hanya perlu mengumpulkan sampah organik yang telah dihimpun dari rumah tangga, kemudian menggilingnya dengan crusher untuk dapat dimakan oleh bayi-bayi maggot.
“Sampah organik rumah tangga kita giling kemudian diberikan untuk makanan maggot. Untuk per 1 kg maggot, dapat menghabiskan hingga 5 hingga 10 kg sampah organik yang sudah digiling. Namun, apabila sampah tidak digiling, maggot hanya dapat menghabiskan 1 hingga 2 kg saja dalam 1×24 jam,” terangnya.
Baca juga :
- Kelanjutan Proyek WTP, Sekda Kota Malang Tegaskan Tunggu Persetujuan Lingkungan
- DPC PKB Trenggalek Kuatkan Konsolidasi Pemenangan Pilgub dan Pilbup 2024
- Pendapatan Pajak Kota Malang Triwulan III Lampaui Target, PBJT Mamin dan BPHTB di Angka Lebih 60 Persen
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Sekda Kota Malang Soroti Tingginya ASN Muda yang Tidak Lolos BI Checking di Pengajuan Kredit Perumahan
Penanggulangan sampah organik yang dilakukan dengan cara budidaya Maggot BSF ini adalah kekhawatirannya terhadap penumpukan sampah. Meskipun berasal dari bahan-bahan makanan, namun persoalan sampah organik ini tidak dapat dianggap sepele.
“Sampah organik harus diselesaikan dari hulunya. Bisa mulai dari level RT sehingga tidak menumpuk seperti yang terjadi di TPA Leuwigajah yang ada di Bandung. Sampah di sana sempat meledak sehingga 2 desa hilang, dan 157 nyawa meninggal karena sampah organik yang menumpuk menimbulkan gas metan,” ujarnya.
Dirinya tidak mengharapkan, Kota Malang khususnya TPA Supit Urang, mengalami hal yang serupa. Budidaya maggot menurutnya juga hal yang tidak merugikan terlebih maggot tidak mengundang maupun mengandung faktor yang menimbulkan penyakit.
“Benefitnya juga telur dan Maggot BSF punya nilau jual, selain itu juga pupanya menjadi salah satu bahan industrial untuk cat atau cangkang kapsul yang bisa dikonsumsi untuk minum obat,” terantnya. (cw2/sit)