SEKITAR KITA
Dewan dan Mahasiswa Gelar Doa Bersama
Aksi damai tolak Omnibus Law
Memontum Malang – Tak seperti aksi unjuk rasa yang dilakukan di Kota Malang, unjuk rasa penolakan Omnibus Law Cipta Kerja di Kabupaten Malang, terasa sangat damai dan apik, pada Jumat (9/20) pagi. Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Cipayung, berlangsung sangat tertib dan tanpa melakukan aksi pengrusakan fasilitas umum (fasum) atau pun mendobrak pintu gerbang DPRD Kabupaten Malang.
Aksi unjuk rasa sendiri, juga berjalan cepat. Karena, begitu mengetahui hendak menyampaikan aspirasi penolakan Omnibus Law, Ketua DPRD Kabupaten Malang, Shodikul Amin, langsung turun untuk menemui para mahasiswa.
Terjadi dialog antara koordinator lapangan (Korlap) dengan Ketua DPRD Kabupaten Malang bersama anggota. Hasilnya, mereka sepakat untuk menolak Omnibus Law Cipta Kerja karena merugikan buruh dan masyarakat.
Dalam aksi itu, juga ada surat pernyataan sikap yang nantinya akan di layangkan kepada DPR RI. Surat tersebut, langsung ditanda tangani oleh Ketua DPRD Kabupaten Malang.
Setelah aspirasi ditampung dan ditanda-tangani, Ketua DPRD Kota Malang dan para mahasiswa, kemudian duduk bersama di sisi Jalan Panji atau depan Kantor DPRD Kabupaten Malang. Mereka, kemudian bersama-sama untuk melakukan doa.
Koordinator aksi, Jihad Fi Sabililah, mengaku unjuk rasa yang dilakukan adalah aksi damai untuk menyampaikan aspirasi penolakan UU Omnibus Law. Selama aksi, sejumlah dewan menyambut baik dan langsung mendengarkan aspirasi yang dibawa mahasiswa.
“Unjuk rasa yang kami lakukan ini adalah aksi damai. Sementara di satu sisi, Ketua DPRD Kabupaten, langsung menanggapi dan sepakat dengan kami,” ujar Jihad.
Mengenai doa bersama, dirinya menjelaskan, kami semua berharap bahwa tuntutan yang kami sampaikan ke DPR RI, bisa didengarkan. Karenanya, seusai aksi kami lakukan doa bersama.
“Biar DPR RI tidak tuli, makanya doa ini kami tujukan ke mereka. Karena Omnibus Law ini, sudah meresahkan banyak sekali masyarakat. Semoga DPR RI mau mendengar tuntutan rakyatnya,” tambahnya.
Setelah melakukan doa bersama, sejumlah mahasiswa langsung membubarkan diri dengan tertib. (riz/sit)