Kota Malang
Disdikbud Kota Malang Kenalkan Koleksi Museum melalui Program Jemput Bola ke Sekolah
Memontum Kota Malang – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang mulai melakukan program jemput bola untuk memperkenalkan koleksi Museum Mpu Purwa kepada peserta didik tingkat SD dan SMP. Program tersebut, menjadi proyek percontohan di tahun 2024 dan menargetkan ada lima sekolah sebagai sasaran awal.
Pamong Budaya Pertama Bidang Kebudayaan Disdikbud Kota Malang, Norman Candra Setiansyah, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sebelumnya sudah direncanakan. Hanya saja, tertunda dan baru bisa dilakukan pada tahun ini.
“Kegiatan museum keliling ini baru pertama kali kami laksanakan. Biasanya, kami mengundang siswa untuk datang ke museum. Namun tahun ini kami memilih metode jemput bola dengan mendatangi sekolah-sekolah untuk mengenalkan koleksi museum,” kata Norman.
Meskipun koleksi yang dibawa dalam pengenalan itu terbatas, Disdikbud Kota Malang memberikan beberapa koleksi unggulan atau masterpiece yang memiliki kekhasan sejarah terkait Kota Malang. Tujuannya adalah agar siswa lebih mengenal Museum Mpu Purwa dan koleksi yang ada di dalamnya.
Baca juga :
“Harapannya, siswa dapat mengetahui lebih banyak tentang Museum Mpu Purwa, termasuk lokasinya dan koleksi yang disimpan di sana. Museum ini merupakan bagian dari sejarah Kota Malang,” tambahnya.
Selain itu, melalui kegiatan tersebut, siswa mendapatkan penjelasan dari narasumber, salah satunya mengenai arkeologi dan arca yang ada di Museum Mpu Purwa. Penjelasan itu juga diharapkan dapat memperkaya pengetahuan siswa tentang sejarah dan kebudayaan lokal.
Untuk tahap awal, program ini akan menyasar lima sekolah, yaitu SD Bandungrejosari 1, SMP Cor Jesu, SMP Negeri 3, SMP Negeri 7, dan SMP Negeri 16. Jika berhasil, program tersebut direncanakan akan diperluas pada tahun berikutnya, dengan mencakup masyarakat umum, jenjang SMA hingga perguruan tinggi.
“Saat ini kami masih menyasar SD dan SMP karena jenjang pendidikan tersebut berada di bawah kewenangan Disdikbud Kota Malang. Namun, jika program ini berhasil, kami berharap cakupannya bisa diperluas tahun depan,” imbuhnya.
Selain museum keliling, Disdikbud juga menyediakan layanan pemandu di Museum Mpu Purwa untuk siswa, masyarakat, atau pengunjung yang ingin mengenal lebih dalam tentang koleksi museum. Meski pemandu bukan ahli arkeologi, mereka telah dibekali pengetahuan untuk memberikan gambaran umum mengenai koleksi museum. (rsy/sit)