Surabaya

Diseminasi Buku Pintar Keuangan Syariah, Mampu Tingkatkan Pemahaman Masyarakat

Diterbitkan

-

Memontum Surabaya—-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur mengajak 350 peserta ibu-ibu rumah tangga dari sejumlah elemen perempuan. Ada dari Mubalighot perwakilan dari Muslimat NU Jawa Timur, Aisyiyah Jawa Timur, Muslimat Hidayatullah Jawa Timur serta perwakilan dari Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur.

Mereka bertemu dalam kegiatan edukasi keuangan. Acara yang bertajuk Diseminasi Buku Pintar Keuangan Syariah sengaja ditujukan kepada para ibu-ibu untuk dapat lebih memahami dan memanfaatkan keuangan syariah, khususnya para muslimah. Mereka diajarkan mengenai konsep bisnis dan keuangan syariah serta implementasinya dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.

“Literasi keuangan syariah untuk kaum ibu masih kecil prosentase pemanfaatannya. Padahal secara inklusi Jatim lebih tinggi ketimbang Aceh yang notabennya provinsi syar’i. Padahal juga pemahaman di Jatim sudah paling tinggi dalam skala nasional,” kata Nina Soekarwo selaku Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur di Hotel JW Marriot Surabaya, Senin (17/12/2018).

Nina mengatakan, jika dengan penerbitan buku pintar keuangan syariah yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya para muslimah mengenai konsep bisnis dan keuangan syariah. Selain itu, juga serta implementasinya dalam aktivitas kehidupan sehari-hari dapat menerapkan prinsip syariah secara kaffah.

Advertisement

Sementara itu, Heru Cahyono Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur menyatakan bahwa share aset perbankan syariah di Jawa Timur pada posisi Oktober 2018 sebesar 5,35% yang masih tercatat lebih rendah dibandingkan share Nasional yang mencapai sebesar 5,78%. Pada posisi yang sama, total pembiayaan yang disalurkan oleh Perbankan Syariah di Jawa Timur telah mencapai Rp27,5 triliun tumbuh 13,05% dengan share terhadap total kredit perbankan di Jawa Timur mencapai sebesar 5,79%.

Sedangkan, kata Heru untuk total dana masyarakat yang dikelola oleh perbankan syariah mencapai Rp28,5 triliun, tumbuh 13,95% dengan share terhadap total seluruh dana simpanan masyarakat di Jawa Timur mencapai sebesar 5,20%.

“Jadi data tersebut dapat digunakan sebagai acuan bahwa Jawa Timur berpotensi besar untuk terus dikembangkan, terutama didukung fakta bahwa jumlah penduduk muslim di Jawa Timur yang mencapai 97% dari total penduduk, terdapat lebih dari 6.000pondok pesantren di Jawa Timur dengan jumlah santri mencapai lebih dari 1 juta santri, serta terdapat 37.686 masjid dan 106.647 mushola di Jawa Timur dengan jumlah jama’ah mencapai lebih dari 8 juta jama’ah,” tambahnya.

Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur juga menyampaikan, hasil survey Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah yang dilakukan oleh OJK pada tahun 2016, Indeks Literasi Keuangan Syariah di Provinsi Jawa Timur tercatat sebesar 29,35%, tertinggi di seluruh Indonesia, hal ini mengalahkan Provinsi Aceh yang tercatat sebesar 21,09%. Hal tersebut menunjukan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat Jawa Timur terhadap layanan keuangan syariah terbilang meningkat, bahkan lebih baik dibandingkan propinsi lainnya dengan mayoritas muslim terbesar di Indonesia.

Advertisement

“Indeks inklusi keuangan syariah di Provinsi Jawa Timur yang sebesar 12,21% jauh lebih rendah dibandingkan Aceh yang mencapai 41,45%. Meskipun tingkat literasi masyarakat Jawa Timur terhadap produk dan jasa keuangan syariah sudah tergolong cukup baik, namun sebagian besar masih belum menggunakan produk dan layanan keuangan syariah,” jelasnya.

Menurut Heru, dari hasil survei juga menunjukkan bahwa tingkat literasi serta inklusi perempuan, dan khususnya ibu rumah tangga masih tergolong rendah. Indeks Literasi Keuangan Syariah pada perempuan 73% sedangkan indeks Inklusinya 10,9%.

Selanjutnya, Indeks Literasi Keuangan Syariah Pada Ibu Rumah Tangga hanya 3%, sedangkan indeks Inklusinya 7,9 % di lain sisi hasil survei juga menujukkan bahwa 55,6% keputusan keuangan keluarga dikonsultasikan ke istri.

“Kondisi tersebut menggambarkan bahwa besarnya peran istri sebagai pengelola keuangan dalam keluarga belum didukung dengan pemahaman yang memadai terhadap konsep keuangan syariah dan aplikasinya. Oleh karena itu, OJK berupaya untuk mengedukasi ibu rumah tangga dalam mengambil keputusan keuangan keluarga serta meningkatkan market share keuangan syariah di Jawa Timur,” pungkasnya. (est/ano/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas