Pemerintahan
Dorong Pemulihan Ekonomi Tahun 2022, Bupati Trenggalek Launching 100 Desa Wisata
Memontum Trenggalek – Guna mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 tahun 2022, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin launching 100 Desa Wisata (SADEWA). Bertempat di salah satu hotel di Trenggalek, 100 desa wisata yang dilaunching kali ini ditujukan untuk menyambut beberapa mega proyek infrastruktur yang saat ini sedang dibangun.
“Kita ingin ada percepatan pemulihan ekonomi. Target hingga 3 tahun ke depan atau sampai dengan 2024 nanti, bisa ada 100 desa wisata di Trenggalek sesuai target RPJMD,” ucap Bupati Arifin saat dikonfirmasi, Rabu (15/12/2021) pagi.
Dikatakan Bupati muda ini, dari 157 desa dan kelurahan, ini diharapkan bisa menjadi ini pionir. Sehingga nantinya, hampir di semua tempat di Trenggalek, itu bisa dikunjungi. “Karena kita ingin menyambut progres JLS yang mau jadi. Terus Bandara di Kediri, kemudian jalan tol yang exit tolnya sampai di Lembu Peteng Tulungagung,” imbuhnya.
Dengan infrastruktur ini, tambahnya, maka akan banyak orang datang ke Trenggalek dan Pemerintah Daerah sudah menyiapkan banyak pilihan. Sehingga, Trenggalek nanti benar-benar bisa menjadi jujukan wisata dan ekonomi masyarakat Trenggalek menjadi maju.
“Jadi secara official, program kita 100 desa wisata yang kita singkat dengan SADEWA resmi di launching. Meskipun sebenarnya kegiatan-kegiatan seperti kemarin di Ngulung Wetan kita menggelar Eco Camp. Terus dibeberapa desa, juga sudah mulai aktif desa wisatanya,” terang Bupati Arifin
Sebelumnya, Pemerintah Daerah sempat meminta melakukan adopsi OPD ke Desa Wisata. Dan ke depan semua kegiatan perjalanan dinas dalam kota termasuk kegiatan-kegiatan rapat, diminta nanti dilakukan di desa wisata yang ada. “Ini kaitannya juga untuk mengungkit ekonomi daerah. Kita ingin segera pulih di masa pandemi ini. Sehingga salah satu instrumennya desa wisata,” ujarnya.
Baca juga :
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
Masih menurut suami Novita Hardiny ini, konsepnya ada yang wisata alam berbasis seni dan budaya. Termasuk, cerita lokal seperti tadi sendra tari yang dimunculkan. Semuanya berbasis kearifan lokal dan cerita setempat.
“Kita juga punya banyak cerita sejarah. Kemarin kita juga mendapatkan sertifikat dari Kementrian Kebudayaan bahwa sinongkelan yang ada di Prambon ditetapkan sebagai kekayaan daerah tak benda berupa sejarah khas asli Trenggalek,” kata Mas Ipin-sapaan akrabnya.
Hal-hal semacam itu, yang nantinya akan digali dan dikemas menjadi magnet wisata. Jadi memang ada yang wisatanya buatan, berbasis alam, berbasis kebudayaan yang semuanya di kombinasikan sehingga masing-masing desa nanti memiliki unik poin sendiri.
Disinggung terkait libur Nataru, Bupati Trenggalek menegaskan, bahwa dirinya akan tetap membuka sektor pariwisata utamanya untuk sektor lokal. “Yang kita khawatirkan ini kan varian baru dari Covid dan itu dibawa rata-rata dari luar. Sedangkan kalau nanti mungkin ada pengetatan, mungkin kita akan membatasi yang dari luar area aglomerasi. Kalau yang di wilayah aglomerasi kita laksanakan dengan protokol kesehatan,” jelasnya.
Ditambahkannya, menurut Assesment Kemenkes, kita (Trenggalek, red) sudah Level 1. Sedangkan bila melihat capaian vaksin, kita masuknya Level 2 dan kita terus bergerak sebelum masuknya Nataru. “Semoga vaksinasi pertama bisa mencapai 70 persen,” tegas Bupati Arifin. (mil/sit)