Kabupaten Malang
DPUBM Kebut Pembangunan Jembatan Srigonco Bantur, Permudah Akses Wisata Malang Selatan
Memontum Malang— Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang kebut pembangunan jembatan di Desa Srigonco Kecamatan Bantur Kabupaten Malang,dengan target akhir tahun 2018 selesai. Adapun tujuan dikebutnya pembangunan jembatan tersebut untuk mempermudah akses jalan bagi para wisatawan menuju pantai selatan. Kepala DPUBM Kabupaten Malang Romdhoni, mengatakan,tahun ini pihaknya memprioritaskan penyelesaian jalan dan jembatan.
“Kami memprioritaskan penuntasan di sekitar jalan di Desa Srigonco yang dinilai sangat ekstrim dan tidak memenuhi standar teknis, karena kondisi jalan di tempat itu curam dan rawan terjadi kecelakaan. Kendaraan transmisi otomatis kesulitan lewat jalan itu. Bila menggunanakan gigi satu, maka kendaraan cepat rusak,” ungkap Romdhoni, Selasa (16/1/2018)kemarin.
Tujuan diprioritaskannya jalan dan jembatan yang memangkas bukit di wilayah jurang Klampok, selain karena alasan teknis. Juga sepanjang jalur tersebut menjadi rute tengkorak bagi para pengunjung yang akan ke lokasi wisata pantai, khususnya Balekambang.
“Kami memutuskan untuk membangun jembatan baja dengan menelan anggaran hampir Rp 30 miliar guna mempermudah akses pengendara, sebab di jalan itu sangat minim safety, dan kami berharap dengan adanya jembatan baja Ini, maka pengendara lebih safety ketika melintas,” ujarnya. Lanjut dia, jalan dan jembatan di wilayah jurang Klampok ini sudah dianggarkan Rp 10 miliar untuk melakukan pengerasan serta pengecoran. Sedangkan spesifikasinya terbuat dari baja murni dengan panjang 120 meter dan lebar 3,5 meter.
“Bedanya adanya baja di atas jembatan. Ini yang membuat mahalnya biaya pembangunan jembatan tersebut,” imbuhnya.
Menurutnya,pada tahun 2018 nanti diharapkan jembatan yang meniru Jembatan Wonokerto Bantur dapat terselesaikan. Sehingga, kata dia, wisatawan tidak perlu lagi melewati Jurang Klampok yang kondisinya sangat curam tersebut.
“Nantinya jembatan itu berada di atas jurang. Harapannya, kunjungan wisatawan akan meningkat. Jalan yang lama masih bisa dipergunakan karena di bawahnya masih ada perkampungan dan rumah penduduk,” pungkas Romdhoni.
Sesuai data di DPUBM Kabupaten Malang panjang jalan di wilayah Bantur-Balekambang sekitar 12,48 kilometer. Kondisi jalan di wilayah ini mayoritas dalam pemetaan jaringan yang ada di DPUBM masuk dalam pembangunan secara total.(Sur/yan)