Hukum & Kriminal

Dugaan Bully Siswa SMPN 16 Kota Malang

Diterbitkan

-

BESUK : Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Dr Leonardus Harapantua Simarmata Permata S Sos SIK MH saat kunjungi korban. (ist)
BESUK : Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Dr Leonardus Harapantua Simarmata Permata S Sos SIK MH saat kunjungi korban. (ist)

Zubaidah Membantah Adanya Pengeroyokan

Memontum, Kota Malang – Terkait peristiwa yang dialami oleh M S alias Aril (13) siswa kelas VII SMPN16 Kota Malang, Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Dra Zubaidah MM, Jumat (31/1/2020) siang, membantah adanya pengeroyokan.

“Memang ada, namun bukan karena kekerasan, namun karena guyonan di teras masjid. Tadi ada 7 anak menyampaikan ini. Dua diantaranya sahabat MS. Mereka menyampaikan kronologisnya bahwa jari tangan kanannya sakit bukan karena injakan atau diapakan, namun karena sering terkena gasper ikat pinggang,” ujar Zubaidah.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Dra Zubaidah MM. (gie)

Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Dra Zubaidah MM. (gie)

Dia mengatakan akibat seringnya terkena gasper ikat pinggang, jari tengah Aril menjadi sakit. Ditambah terinjak oleh temannya.

“Kebetulan pas tanggal 15 Januari 2020, pas di teras masjid jari tersebut terinjak temannya. Saat itu temannya juga sudah meminta maaf. Tanggal 16 dan 17 Januari, korban tetap masuk sekolah, dengan kondisi jarinya diperban. Tanggal 18 Januari ikut Pramuka dan tidak sakit. Tanggal 20 dan 21 ijin sakit tidak masuk sekolah. Tanggal 22 Januari masuk sekolah, 23 Januari sampai sekarang tidak masuk sekolah,” ujar Zubaidah.

Kalau pihaknya menyebut, luka jari tersebut akibat terkena gasper ikat pinggang dan terinjak, namun bagaimana dengan luka-luka lainnya yang diderita MS, seperti luka di tangan dan kaki.

Advertisement

“Kalau ada luka-luka lainnya, saya belum tahu kondisinya. Ini saya hanya menyampaikan hasil wawancara dengan teman-temannya. Kalau ada luka lain akan saya tanyakan kembali kepada pihak sekolah. Ini saya belum membantah 100 % karena belum bertemu korban. Saya bisa mengatakan ada sanksi mana kala ada bukti,” ujar Zubaidah.

Pihak Polresta Malang Kota pun langsung bergerak cepat. Petugas Reskrim segera melakukan penyelidikan. Begitu juga dengan petugas Binmas yang terlihat datang ke Kantor Diknas Pendidikan Kota Malang.

“Kalau ada tindak kriminalnya ya dari reskrim. Kalau Binmas terkait pembinaan. Pembinaan perilaku dan lainnya. Reskrim bidangnya sendiri, sudah bergerak melakukan penyelidikan,” ujar Kasat Binmas Kompol Pujiyono SH.

Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Dr Leonardus Harapantua Simarmata Permata S Sos SIK MH mengunjungi korban MS di RS Lavalette. Pihaknya datang bersama Kabag Ops Kompol Sutantyo dan Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Yinar HP Sirait SIK MIK. Saat ditelepon wartawan, Kombes Pol Leonardus menyebut bahwa pihaknya masih menunggu hasil visum.

Advertisement

BACA : Bergurau ataukah Korban Bully, Jari Siswa SMPN 16 Kota Malang Terancam Amputasi

“Informasi baik dari media sosial ada peristiwa kekerasan terhadap anak. Ini menjadi perhatian kami. Kami dari kepolisian akan memproses secara hukum. Kami lakukan pengecekan. Nanti bunyi visumnya seperti apa apakah akibat benda tajam, benda tumpul atau lainnya, ” urai Leonardus Simarmata dalam rekaman wawancara ponsel.

“Kami sudah lakukan penyelidikan. Nantinya kalau benar ada tindakan kekerasan ya kita proses. Nanti yang menangani unit PPA dan pendampingan perlindungan anak. Semua kami sesuaikan aturan. Prosesnya sesuai peradilan anak,” ujar Kombes Pol Leonardus saat dihubungi wartawan melalui ponselnya. (gie/oso)

 

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas