Empat Santriwati Tazkia IIBS Malang Menembus Dunia

Agung menambahkan, saat melawan Brazil, hasilnya tidak diumumkan juri. Namun diumumkan sebelum penutupan, dimana akhirnya menghantarkan tim Indonesia ke babak final melawan Pakistan. Dalam putaran pertama, membawakan isu tentang para siswa yang terkena obesitas berlebihan yang bergabung dalam pelatihan fisik musim panas untuk menurunkan obesitas. Pada putaran selanjutnya, membawakan isu mengizinkan siswa berprestasi melakukan akselerasi dalam jenjang pembelajarannya.

Sebenarnya, mereka baru intens mempelajari bahasa Arab menggunakan metode Fusa (bahasa percakapan di Arab Saudi) baru 4 bulan sebagai persiapan awal. Namun, dalam percakapan sehari-hari, para santri dituntut menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Arab. Sehingga hal tersebut sedikit mempermudah prosesnya.

“Ada 15 tema yang diangkat yang terbagi dalam pro dan kontra, sehingga total 30 tema. Dimana kami harus mempersiapkan hanya dalam waktu 2 minggu. Hasilnya, langsung kami terjemahkan dalam bahasa Arab sebagai bahan persiapan kami dalam debat. Persaingannya ketat, sebab tantangan tema diberikan 20 menit sebelum debat. Selain itu uniknya, meski berasal dari berbagai negara, namun sebagian besar peserta merupakan keturunan atau imigran yang berasal dari Suriah dan Pakistan. Intinya, kami harus berani membantah,” jelas Izzah, sapaan akrab Aqidatul Izzah Rahayu kepada Memo X, yang diamini Shofiah dan Laila. Sementara Wafda berhalangan hadir karena sakit.

Merespon hal ini, Kepala Sekolah Tazkia IIBS Malang Rois Haqiqi, M.Pd menyatakan, prestasi ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan almamater, sekaligus Indonesia secara khusus. “Tazkia IIBS Malang memberikan apresiasi khusus pada 4 santriwati serta guru pendampingnya. Besar harapan kami, pemerintah juga memberikan dukungan pada anak-anak yang berprestasi seperti ini,” harap Rois. (rhd/yan)

Laman: 1 2