Kota Malang
FEB Juara Umum Olimpiade Brawijaya 2018
Memontum Kota Malang—-Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) menjadi Juara Umum Olimpiade Brawijaya (OB) 2018. Dalam kompetisi OB 2018, tim FEB UB mendapatkan 12 emas, 3 perak, dan 3 perunggu. Perolehan 18 medali FEB tersebut diperoleh dari 2 emas untuk atletik, 1 emas untuk festifal band, 1 emas untuk komik, 1 emas untuk panahan, 3 emas dan 2 perunggu untuk pencak silat, 1 emas 1 perak 1 perunggu untuk renang, 1 perak untuk sepak bola, 1 emas untuk taekwondo, 1 perak untuk tenis lapangan, dan 2 emas untuk tenis meja. Dibawah FEB, posisi kedua diraih oleh FIA, kemudian disusul FISIP, FH, FT, FAPET, FMIPA, FPIK, FP, FTP, Vokasi, FIB, FK, FILKOM, FKG, FKH, dan UB III/Kediri.
Dalam acara penganugerahan, dihadiri Rektor UB Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, AR., MS., Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Drs. Slamet Kusnady, M.Si, Ketua Eksekutif Mahasiswa M. Nur Fauzan, dan Ketua Pelaksana OB 2018 Revin Yohanes Abraham. “OB yang telah berlangsung hingga ke-18 merupakan batu loncatan bagi para mahasiswa agar dapat melangkah lebih maju lagi dalam bidang seni dan olahraga,” ujar Presiden EM Fauzan.
Sementara, Kabiro Kemahasiswaan Kusnadi mengatakan, tujuan dari OB adalah memberikan kesempatan guna kaderisasi atlet di bidang olahraga dan seni. Dengan pola dan model seperti ini, kontinuitas pembinaan olahraga dan seni di UB akan terus berjalan dan berprestasi, baik di nasional maupun internasional. “Setiap dua tahunnya, Dirjen Belmawa Kemenristekdikti menggelar acara kemahasiswaan. Di tahun pertama, ada Pekan Olahraga Nasional dan tahun kedua Pekan Seni Mahasiswa. Jika OB dimanfaatkan sebaik mungkin, maka bukan tidak mungkin di tingkat regional bahkan nasional, UB adalah penyumbang terbanyak dari atlet dan delegasi,” jelas Kusnadi.
Kedepan, Rektor UB Nuhfil berharap bidang olahraga dan seni dapat merambah ke internasional. Nuhfil menghimbau untuk kegiatan-kegiatan semacam OB disambut dengan internasionalisasi. Rektor mencontohkan pencak silat yang sekarang digemari oleh negara-negara di dunia. “Saya harap, Olimpiade Brawijaya menjadi sarana kendali dalam berbagai potensi untuk mengembangkan bakat dan minat. Orientasi kedepan adalah untuk meningkatkan prestasi,” harap Nuhfil. (rhd/yan)