Kota Malang
FONI Jateng Borong Jawara Kejurnas Orienteering Panglima TNI IV 2018
Memontum Malang – Gelaran Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Orienteering Panglima TNI IV 2018 di Pusat Pendidikan Artileri Pertahanan Udara (Pusdik Arhanud) TNI AD, Karangploso, selama 3 hari, mulai Jumat – Minggu (7-9/12/2018), berlangsung sukses. Diikuti sekitar 281 peserta dari kalangan TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan Umum se-Indonesia.
Gelaran yang diinisiasi oleh Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI) dan Asosiasi Orienteering Militer Indonesia (AOMI), beserta TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan Pengda FONI ini memperlombakan 3 kelas kategori, yaitu Sprint Distance Orienteering, Middle Distance Orienteering, dan Mountain Bike Orienteering (MTBO).
Ketua Pelaksana Kejurnas Orienteering, Kol (Inf) Kunto Arief Wibowo, S.IP , mengatakan lokasi pelaksanaan terbagi menjadi dua area. Untuk Sprint Distance Orienteering dilaksanakan di Pusdik Arhanud, sedangkan Middle Distance Orienteering dan Mountain Bike Orienteering (MTBO), dilaksanakan di UB Forest. “Dipilihnya wilayah ini, karena konturing yang menyerupai atau mirip kontur di luar negeri. Karena pemenang dari sini akan mewakili Indonesia di ajang Orienteering internasional,” jelas Kunto.
Kontingen dari Pengda FONI Jawa Tengah memborong 7 emas, 8 perak, dan 7 perunggu. Disusul TNI AD dengan 5 emas, 1 perak, dan 3 perunggu; TNI AL dengan 3 emas, 1 perak, dan 1 perunggu; TNI AU dengan 1 emas, 1 perak, dan 1 perunggu; FONI Banten dengan 2 perak, dan 2 perunggu; FONI Jatim dengan 1 perak, dan 1 perunggu; FONI dengan 1 perak. Sementara 8 Pengda FONI dan KODAM lainnya belum beruntung.
Seiring gelaran keempat Kejurnas Orienteering Panglima TNI IV 2018 dan bertambahnya peserta dari 16 Pengda yang sudah ada, nantinya Orienteering akan didaftarkan FONI ke dalam cabang olahraga (cabor) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). “Target awal 10 Pengda, namun saat ini sudah ada 16 Pengda FONI. Sehingga sudah memenuhi persyaratan. Sudah kita persiapan secara keseluruhan segala perangkat pertandingan dan prasarananya. Atlet sudah ada, tenaga ahli topografi dari TopAD (Topografi AD), dan lainnya sudah dipersiapkan,” jelas putra keenam dari mantan Wakil Presiden RI Jenderal TNI (Purn.) Try Sutrisno ini.
Menurutnya, saat ini atlet Orienteering dari Indonesia merupakan terbaik di Asia Tenggara, targetnya mencetak atlet Orienteering dunia internasional. “Menariknya, meningkatnya animo masyarakat umum pada Orienteering dari kalangan mahasiswa dan pelajar. Kalau sarana prasarana dari militer sangat disupport. Sehingga bisa saling bersinergi membesarkan Orienteering,” jelas Kunto.
Sementara, rombongan 13 siswa SMKN 1 Miri Sragen yang mengusung 7 atlet putra dan 6 atlet putri ini berhasil memboyong kelas Pria 18 tahun (P18) dan Wanita 18 tahun (W18) kategori Sprint Distance Orienteering dan kategori Middle Distance Orienteering. Praktis mereka membawa 12 medali, yaitu 4 emas, 4 perak, dan 4 perunggu.
Mereka mengaku kali kedua ikut kegiatan ini. Bahkan, sebelumnya mereka pernah meraih juara 1, 2, 3 untuk putri, dan juara 1 putra.
“Awalnya ingin tahu apa itu Orienteering. Prakteknya mengikuti langsung Orienteering tahun lalu. Dan Alhamdulillah mampu membawa pulang prestasi. Untuk kali ini, tantangannya medannya lebih sempit, namun rutenya padat,” jelas Fera Rahmawati, didampingi Siti Choiriya Ahyani dan Dewi Kusuma Wardhani, siswi kelas 12 jurusan Teknik Gambar Bangunan, perwakilan siswa SMK Miri Sragen. (rhd/yan)