Kota Malang
Gagal Ginjal Akut Misterius Serang Anak, Ini Keterangan Kadinkes Kota Malang
Memontum Kota Malang – Penyakit gagal ginjal akut misterius, kini di Indonesia sudah mulai menyerang pada anak-anak. Namun, kasus tersebut untuk di Kota Malang, saat ini masih belum ditemukan. Hal itu, diungkap oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif.
Menurut Husnul, penemuan dan diagnoasa gejala dari penyakit gagal ginjal tersebut, disebabkan oleh tiga hal. Yakni, riwayat keturunan, perilaku konsumsi makan dan minum, serta kebiasaan atau aktivitas anak.
“Dari tiga hal itu, sangat mempengaruhi terhadap fungsi ginjal itu. Makanya riwayat dari keturunannya itu ditelusuri, kemudian perilaku anak terutama dalam mengonsumsi untuk makan minumnya, dan kebiasaan atau aktivitasnya anak itu apa dalam kesehariannya,” jelas Husnul saat ditemui di Gedung DPRD Kota Malang, Rabu (12/10/2022) sore.
Dibenarkan oleh Husnul, bahwa penyakit gagal ginjal akut tersebut bukanlah misterius dan tiba-tiba muncul. Namun, dikatakan bahwa itu sebenarnya sudah ada deteksi dini. Hanya anak yang sulit untuk menyampaikan rasa sakit yang dialami.
“Anak-anak itu kan sulit untuk ngomong ke orang tuanya. Sehingga perhatian dari keluarga itu seharusnya menjadi nomer satu bagi mereka,” katanya.
Baca juga :
- RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo Bersiap Tambah Layanan Penyakit Kanker
- Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas di Jalan Buring, Penataan Parkir Jadi Evaluasi Dishub Kota Malang
- Pembentukan Pimpinan DPRD Kota Malang, Baru Satu Parpol Pastikan Nama
- Hari UMKM Nasional, Bupati Jember Raih Penghargaan Bakti Koperasi dan UKM
- Gempa Dangkal Kekuatan Magnitudo 4,9 Goyang Bali
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa di lingkungan sekolah juga disediakan tim skrining atau pemeriksaan dasar. Itu sudah menjadi kegiatan rutin dari Dinkes Kota Malang.
“Sebenarnta itu sudah kegiatan rutin kita sehingga nanti ketika di skrining itu apabila ada gejala-gejala, bukan hanya satu penyakit tapi ada penyakit lain akan diberikan rekomendasi untuk tindaklanjutnya,” lanjutnya.
Apabila nantinya penyakit tersebut muncul di Kota Malang, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan RSSA Malang. Sebab untuk tim penyakit tersebut berada di sana, dan secara klinis tim akan memberikan informasi pada pihak Dinkes Kota Malang.
“Secara klinis timnya akan memberitahu informasi kepada kita. Nanti apa yang perlu dilakukan oleh salah satu anak tersebut. Kemudiqnbkita lihat bagaimana untuk keluarga, dan lingkungannya. Itu yang nanti akan kita tindak lanjuti di dinas kesehatan, baik di layanan maupun di promosi kesehatan,” imbuh Husnul. (rsy/sit)