Kediri
Gandeng Putera Sampoerna Foundation, Mas Dhito Dirikan Boarding School di Pare
Memontum Kediri – Pemerintah Kabupaten Kediri secara resmi bekerjasama dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF) untuk mendirikan boarding school atau sekolah berasrama yang berlokasi di Kecamatan Pare. Pelaksanaan kerja sama ini, ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Bupati Hanindhito Himawan Pramana dengan Senior Director PSF, Elan Merdy, Rabu (17/05/2023) tadi.
Sekolah berasrama setingkat SMA yang didirikan di Kecamatan Pare tersebut, rencananya gratis dan diprioritaskan bagi anak-anak kurang mampu di Kabupaten Kediri. Sekolah akan menempati bangunan SMA Dharma Wanita, dengan daya tampung 130 orang siswa baru pada tahun ajaran baru 2023/2024.
“Sekarang kita sudah mulai memetakan dari 26 kecamatan. Mana anak-anak yang membutuhkan (untuk menjadi siswa sekolah boarding school, red),” kata Bupati yang akrab disapa Mas Dhito.
Pendirian boarding school, itu merupakan tindak lanjut kunjungan Mas Dhito ke sekolah SMAN Bali Mandara, pada 6 April 2023 lalu. Sekolah tersebut, berdiri pada 2011 kerja sama antara Pemerintah Provinsi Bali dengan PSF.
Adapun boarding school yang didirikan di Kecamatan Pare, sebagai bentuk kerja sama dengan PSF dan merupakan pertama kali di Kabupaten Kediri. Mas Dhito juga mengajak kerja sama dari seluruh jajaran di Pemerintah Kabupaten Kediri, demi kesuksesan pendirian sekolah unggulan ini.
“Ini bukan kerja Dinas Pendidikan semata. Namun, ini kerja seluruh OPD. Semua OPD harus punya tanggung jawab dalam membangun sekolah unggulan yang akan kita kerjakan bersama Yayasan Putra Sampoerna,” tuturnya.
Baca juga :
- Kelanjutan Proyek WTP, Sekda Kota Malang Tegaskan Tunggu Persetujuan Lingkungan
- DPC PKB Trenggalek Kuatkan Konsolidasi Pemenangan Pilgub dan Pilbup 2024
- Pendapatan Pajak Kota Malang Triwulan III Lampaui Target, PBJT Mamin dan BPHTB di Angka Lebih 60 Persen
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Sekda Kota Malang Soroti Tingginya ASN Muda yang Tidak Lolos BI Checking di Pengajuan Kredit Perumahan
Head of Program Development PSF, Juliana, mengaku setelah adanya MoU, pihaknya akan melakukan proses seleksi calon siswa dimana proses seleksi akan berbeda dengan proses pada umumnya. Proses seleksi, akan dibagi dalam tiga tahap mulai dari seleksi dokumen, dilanjutkan kunjungan ke rumah calon siswa untuk validasi.
Hal ini, paparnya, karena sasaran siswa yang akan sekolah di SMA berasrama itu merupakan anak-anak dari keluarga kurang mampu. “Yang ketiga akan ada bootcamp yang mana ada serangkaian tes kembali dan yang lolos akan masuk menjadi siswa SMA berasrama angkatan 2023/2024,” terang Juliana.
Untuk menjaring calon siswa itu, PSF akan bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Kediri, untuk sosialisasi. Pihaknya juga akan membagikan formulir pendaftaran baik melalui kecamatan maupun kepala sekolah SMP.
“Kami akan memfasilitasi baik secara online maupun offline, jika memang ada calon siswa yang tidak mampu menggunakan google form bisa kami fasilitasi menggunakan dokumen-dokumen,” ucapnya.
Juliana berharap, dengan didirikannya sekolah itu dapat memunculkan siswa unggul yang berdaya saing. Setelah tiga tahun sekolah di SMA berasrama tersebut, diharapkan siswa mampu melanjutkan ke perguruan tinggi. (kom/pan/sit)