Sidoarjo
Gedung Hemodialisis RSUD Sidoarjo Diresmikan, Targetkan Miliki 100 Mesin
Memontum Sidoarjo – Pembangunan gedung Hemodialisis milik RSUD Sidoarjo rampung. Gedung khusus bagi pasien cuci darah ini diresmikan penggunaannya oleh Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, Kamis, (31/01/2019).
Selain meresmikan gedung yang berada di sisi selatan RSUD Sidoarjo itu, Bupati Sidoarjo juga meresmikan gedung Instalasi Bedah Sentral dan ruang Public Safety Center (PSC) 119 RSUD Sidoarjo.
Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah berharap pembangunan gedung ini mampu meningkatkan pelayanan pasien RSUD Sidoarjo. Yakni pelayanan secara optimal untuk seluruh pasien. Apalagi, saat ini jumlah pasien di RSUD Sidoarjo terus semakin bertambah.
“Karena RSUD Sidoarjo sendiri menjadi rujukan dari rumah sakit kabupaten lain. Seperti dari rumah sakit Mojokerto maupun Pasuruan,” terangnya kepada Memontum.com, Kamis (31/01/2019).
Selain itu, Bupati yang akrab dipanggil Abah Ipul ini memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh jajaran manajemen RSUD Sidoarjo. Alasannya, dirinya tidak hanya sekali ini saja, datang meresmikan bangunan baru milik RSUD Sidoarjo. Tahun 2018 lalu, dirinya juga meresmikan gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD).
“Semua pembangunan gedung ini, tidak lain untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat,” imbuhnya.
Sementara Direktur RSUD Sidoarjo, dr Atok Irawan menegaskan pasien gagal ginjal yang memerlukan transfusi darah saat ini cukup banyak. Ada 400 pasien gagal ginjal yang berobat ke RSUD Sidoarjo. Sebelumnya RSUD Sidoarjo hanya memiliki 23 mesin Hemodialisis. Dengan jumlah mesin itu, hanya mampu melayani 170 pasien secara optimal setiap hari.
“Tapi saat ini RSUD Sidoarjo memiliki 60 mesin. Kami sendiri menargetkan ada 100 mesin yang harus dimiliki RSUD Sidoarjo agar seperti di RSUP Dokter Sutomo. Kami memiliki 60 mesin ini karena tenaga media. SDM kami hanya mampu mengoperasikan 60 mesin itu,” tegasnya.
Padahal, kata Atok menderita gagal ginjal menjadi kematian tertinggi di RSUD Sidoarjo. Menurutnya, 30 persen pasien yang meninggal karena gagal ginjal.
“Oleh karena itu, kami ingin memberikan pelayanan yang standar kepada pasien gagal ginjal. Salah satunya penambahan mesin hemodialisis itu,” tandasnya. Wan/yan