Berita Nasional

Gempa Tuban Sebabkan Kerusakan di Pulau Bawean

Diterbitkan

-

Memontum Tuban – Gempa yang terjadi di Tuban sekitar pukul 11.22 WIB, juga dirasakan hingga hampir sejumlah wilayah di Jawa Timur, Jumat (22/03/2024) tadi.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas II Pasuruan, mengungkap bahwa gempa pertama dan susulan yang mengguncang Tuban, disebabkan oleh sesar lokal di Laut Jawa. “Penyebab gempa adalah sesar lokal di Laut Jawa dengan mekanisme sumber pergerakan sesar geser atau strike slip,” kata Kepala Stadiun Geofisika Kelas II Pasuruan, Rully Oktavia Hermawan.

Akibat gempa itu, dilaporkan juga membuat sejumlah kerusakan bangunan di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Bangunan rumah warga yang rusak, salah satunya terjadi di wilayah Kecamatan Sangkapura.

Salah satu warga di Dusun Tanjung Anyar, Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura, Bawean, Halwiyati, mengaku jika rumahnya rusak. “Rumah saya retak, akibat beberapa saat setelah gempa,” ujarnya.

Advertisement

Masjid As Sholihin Muhammadiyah di Desa Kotakusuma, Kecamatan Sangkapura, pun dilaporkan juga mengalami kerusakan. Beberapa dinding keramik retak dan berjatuhan. Gempa juga berdampak pada bangunan salah satu bank di Bawean. Ada keretakan dinding di ruang ATM. Jendela sekolah dan satu ruang kelas di SMAN Sangkapura juga mengalami kerusakan akibat gempa.

Baca juga :

Bahkan, karena kuatnya gempa, informasinya sejumlah barang-barang di toko di Pulau Bawean juga berjatuhan dari etalase hingga membuat panik. Sementara saat terjadi gempa, banyak warga yang berlarian keluar rumah.

Pulau Bawesan sendiri terletak di 120 kilometer utara Kabupaten Gresik. Diperkirakan, goncangan gempa terasa kuat di wilayah setempat.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jatim, Satrio Nurseno, mengatakan jika pihaknya sejauh ini menerima laporan ada dua rumah rusak akibat gempa itu. Yakni di Kabupaten Gresik dan Kabupaten Tuban.

Advertisement

“Di Desa Glagah, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, satu rumah dilaporkan rusak berat,” ujarnya.

Saat ini, kata Satrio, pihaknya masih melakukan pendataan dampak kerusakan dengan koordinasi dengan BPBD masing-masing kota di Jawa Timur. BPBD juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada. (gie)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas