Kota Malang
Giliran Perbaikan Jembatan Oro Oro Dowo Kota Malang Tuai Tanya Kapan Kejelasan Perampungan
Memontum Kota Malang – Belum rampung mengenai kejelasan pengerjaan gorong-gorong Jalan Raya Dieng, DPUPRPKP Kota Malang kembali diketahui melakukan perbaikan Jembatan penghubung Jalan Jaksa Agung Soeprapto 2E dengan Oro-Oro Dowo Gang 13 Kota Malang, atau yang biasa dikenal dengan Jembatan Sopan. Mirisnya, tidak ubahnya pengerjaan di Dieng, dalam perbaikan jembatan penghubung Oro-Oro Dowo Kota Malang, tanya mengenai kapan jadwal perampungan, pun muncul.
Adalah Waluyo, salah satu warga dan pengguna jalan, yang mengatakan jika dalam pengerjaan jembatan tersebut harus bisa terselesaikan dalam waktu dekat. Sebab, meskipun itu merupakan jalan alternatif, tetapi sering dilewati oleh banyak pengendara motor.
“Harusnya, perbaikan ini selesai dalam waktu dekat ini. Jembatan itu ditinggikan 1 sampai 2 meter, setahu saya. Diharapkan dengan perbaikan ini, tentunya bisa memperkokoh dan tidak rusak lagi. Pastinya, bisa cepat juga,” kata Waluyo.
Sekedar diketahui, jembatan tersebut juga lebih dikenal dengan Jembatan Sopan, sebab pengguna jalan yang melintasi jembatan tersebut harus turun dan menuntun kendaraan masing-masing.
Baca juga :
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
- Respon Program Pemberdayaan Masyarakat di Kota Kediri, Ini Penjelasan Ketua Fraksi PAN DPRD
Kepala Bidang Bina Marga DPUPRPKP, Kota Malang, Muhammad Nur Cholis, dikonfirmasi terpisah mengatakan jika jembatan tersebut tengah dilakukan perbaikan. Sebab, lantai jembatan yang dari awal terbuat dari kayu, kini telah banyak yang keropos.
“Jembatan Oro-Oro Dowo itu jembatan gantung yang lapisan lantainya pakai kayu. Setelah dicek, ternyata kayunya banyak yang lapuk,” ujarnya, Senin (19/12/2022) tadi.
Perbaikan yang saat ini tengah dilakukan, ujarnya, yakni mengganti kayu-kayu tersebut dengan bordes (pelat baja,red). Tentunya dalam perbaikan itu, hanya untuk memperkokoh bangunan dan mengganti dasarnya, bukan untuk memperlebar badan jembatan.
“Kita coba evaluasi dan ganti untuk memakai bordes yang lebih tebal dengan menghitung beban jembatan. Karena, dahulu menggunakan kayu dan di atasnya ada aspal. Kalau dibordes, otomatis tidak ada aspalnya,” jelasnya.
Hingga saat ini, paparnya, pengerjaan jembatan tersebut telah mencapai 80 persen dan dipastikan dapat segera dilintasi kembali hingga tanggal 25 Desember 2022 mendatang. (rsy/sit)