Mojokerto
Gubernur Tinjau Karya Pelaku Usaha Mikro
Memontum Mojokerto – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berkunjung ke Kota Mojokerto dalam rangka sosialisasi gerakan Jatim Bermasker. Pada moment kunjungan ini tentunya dimanfaatkan oleh Wali kota Mojokerto, Ika Puspitasari untuk memperkenalkan hasil karya para pelaku usaha mikro yang ada di Kota Mojokerto.
Usai gowes menyapa warga Kota Mojokerto dan membagikan masker, Bertempat di gedung raw material, Khofifah bersama Ning Ita sapaan akrab Walikota meninjau beberapa program kemandirian pangan yang tengah dijalankan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto yaitu pertanian dan perikanan yang dilakukan dengan organik yang berlanjut ke gedung workshop industri alas kaki.
Bertempat di gedung workshop industri alas kaki, Gubernur melihat secara langsung proses produksi serta hasil karya para pelaku usaha mikro Kota Mojokerto seperti pembuatan masker dan APD, kerajinan bordir dan batik. Produk pangan juga turut menjadi perhatian Khofifah seperti frozen food yang diolah dari hasil peternakan dan perikanan organik serta berbagai makanan olahan dari daun kelor dan minuman tradisional.
Dalam kesempatan ini, Ning Ita menyampaikan, para pelaku industri alas kaki yang menjadi andalan di Kota Mojokerto terdampak akibat pandemi Covid-19. “Khususnya terkait UMKM para pengrajin industri alas kaki 100% terdampak kami memberikan pelatihan, ada 23 jenis pelatihan yang kami berikan secara masiv dimana pelatihan ini adalah transformasi dimana mereka yang berusaha di bidang alas kaki dialihkan kepada usaha lain yang saat ini tidak terdampak seperti makanan, minuman, pembuatan APD dan lainnya.” bebernya.
Sebagaimana disampaikan oleh Ning Ita saat membuka pelatihan pembuatan frozen food beberapa waktu yang lalu bahwa pelaku usaha mikro adalah penggerak ekonomi kerakyatan, untuk itu dalam penanganan dampak ekonomi di Kota Mojokerto, pemerintah telah menggandeng beberapa sektor BUMN dan BUMD maupun bantuan dari Kemensos untuk ketahanan pangan budi daya ikan unggas, budi daya ikan dan budi daya sayuran.
Sementara itu Khofifah menyampaikan, selain menerapkan protokol kesehatan untuk mengatasi pandemi covid-19 sektor ekonomi juga menjadi salah satu perhatian. “Pada masa pandemi sektor agro di Jawa Timur mengalami kenaikan, dan oleh karena itu sektor agro baik pertanian, perikanan, peternakan harus didorong untuk mendapat ruang yang lebih strategis lagi,” tegasnya. (mrg/mzm)