Pendidikan
Guru ASN Kepulauan Sering ‘Bolos’ Disdik Sumenep Lalai Lakukan Pengawasan
Memontum Sumenep – Geger, Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep di kepung oleh sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Peduli Masyarakat Sumenep (GPMS). Aksi tersebut dilakukan karena Disdik Sumenep dinilai kurang maksimal dalam melakukan evaluasi terkait tenaga pengajar atau Guru Aperatur Sipil Negara (ASN) di wilayah kepulauan.
Koordinator Lapangan (Korlap) Andi Holis, mengatakan guru ASN di Kepulauan belum maksimal melakukan tugasnya sebagai tenaga pendidik. Pasalnya, ASN tersebut tidak menetap seutuhnya atau sering bolos.
Baca Juga:
- Pemkab Sumenep Kemas Pameran Pembangunan Dalam Madura Night Vaganza
- Gunakan Energi Bersih REC, Pemkab Sumenep Nota Kesepahaman dengan PLN
- Cari 15 Orang ABK Kapal Putra Sumber Mas, Basarnas Kerahkan Dua Kapal di Perairan Sumenep
“Ketika kami monitoring ke salah satu lembaga pendidikan di Kecamatan Raas, kami menemukan guru yang ditugaskan jarang masuk kelas. Artinya monitoring Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah oleh Dinas Pendidikam Kabupaten Sumenep itu tidak serius,” katanya kepada sejumlah media, Kamis (24/06).
Bahkan, kata Holis, guru ASN tersebut sering bolak-balik ke daratan, pulang ke rumahnya. Alasannya karena jaringan dan lingkungan tidak sama dengan daerah daratan lantaran kebutuhan mudah didapatkan.
Hal tersebut, lanjut Holis, dinilai tidak ada tindakan secara khusus dari instansi terkait yakni Disdik Sumenep. “Hal ini tidak ada tindakan khusus dari Kepala Dinas (Kadis) Disdik Sumenep. Sehingga kemudian keluh kesah ini perlu disampaikan ke publik, bahwa Disdik perlu mengkontrol pendidikan yang ada di Kabupaten Sumenep,” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan, Moh Iksan, menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan tindakan tegas kepada guru yang tidak melaksanakan tugas dengan baik. “Kami akan menerapkanPeraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin pegawai,” katanya saat dikonfirmasi di kantornya. Meski demikian, lanjut iksan, pihaknya tetap memaklumi hal tersebut. Sebab di masa pandemi sekolah melaksanakan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). “Ya kita harus maklum. Saya sebagai pimpinan juga harus maklum. Ini pandemi. Selain itu, kita ketahui bersama bagaimana susahnya sinyal di kepulauan,” ujar Moh Iksan. (dan/edo/ed2)