Kabupaten Malang

Hadapi Tiga Ancaman Krisis Dunia, Gubernur Jatim Tekankan Pemanfaatan Lahan dan Kurangi Sampah Plastik

Diterbitkan

-

TANAM: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat melakukan penanaman pohon buah alpukat aligator. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Dalam rangka menghadapi tiga ancaman krisis dunia, yaitu krisis energi, krisis pangan dan krisis keuangan, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menekankan pada masing-masing kabupaten/kota di Jawa Timur, untuk terus memanfaatkan lahan kosong dan mengurangi sampah plastik dengan Reduce, Reuse dan Recyce (3R). Penekanan itu disampaikan, dalam kegiatan puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Provinsi Jawa Timur tahun 2023.

Gubernur Khofifah menyampaikan, jika pola ketahanan pangan bisa dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja, dalam bentuk yang dimungkinkan. “Dalam menghadapi krisis pangan dunia, kita bisa menginisiasi bersama dengan memanfaatkan potensi berbasis lahan, pot dan bahkan rooftop yang bertujuan untuk menguatkan ketahanan pangan kita. Seperti salah satunya, yang telah kita lakukan bersama melakukan penanaman buah alpukat aligator di lahan Mako Divisi Infanteri 2/Kostrad saat ini,” ujar Gubernur Khofifah, seusai kegiatan di Markas Komando Divisi Infanteri 2/Kostrad Singosari, Malang, Senin (04/09/2023) tadi.

Kemudian, ditambahkannya apabila ketahanan pangan pada masing-masing wilayah sudah tercukupi dengan baik, maka bisa dilakukan ekspor untuk menunjang keuangan daerah. Termasuk salah satunya pada salah satu daerah yang sudah melakukan ekspor sayur mayur ke luar negeri.

Baca juga:

Advertisement

“Saya dapat informasi bahwa sayuran dari poncokusumo hari ini sudah bisa seminggu dua kali di ekspor ke singapura dan malaysia. Maka, apabila di daerah lain potensi sudah mencukupi untuk kebutuhan regional, kemudian bisa masuk pangsa pasar untuk ekspor. Ini bisa menjadi penguatan baru, tidak hanya bagi tim saja namun ada jejaring pasar nasional yang bisa dilakukan,” ujarnya.

Tidak hanya itu, peran serta dalam mengurangi sampah plastik dengan 3R tentu dibutuhkan kolaborasi bersama dengan para stakeholder. Itu harus terus bergerak bersama untuk melindungi alam, bumi dan hutan.

“Maka ayo kita bersama sama membangun penguatan daya dukung alam dan daya dukung lingkungan kita, serta memaksimalkan bagaimana sampah plastik bisa dikurangi dan 3R bisa kita lakukan,” imbuhnya.

Sebagai informasi, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penandatangan perjanjian kerja sama dengan 13 perusahaan swasta dan BUMN di Jawa Timur tentang pengendalian, pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup di Jawa Timur. Selain itu, juga diberikan penghargaan kepada 160 sekolah peraih Adiwiyata dan 14 pondok pesantren peraih eco pesantren serta 134 desa dan kelurahan berseri.

Selanjutnya, diserahkan pula penghargaan kepada enam Kepala Daerah Pembina Proklim terbaik seJawa Timur dan enam Kepala Daerah yang berhasil meraih penghargaan Green Leadership tingkat Provinsi Jawa Timur. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas