Kota Malang
Haedar: Muhammadiyah Jadikan Agama Islam yang Mencerahkan
Memontum Kota Malang – Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr Haedar Nashir MSi, bangga dengan sikap yang diambil Muhammadiyah di tengah sengitnya perpolitikan saat ini. Berkaca pengalaman jauh sebelumnya, dengan Bayani, Burhani, dan Irfani, Muhammadiyah mampu mendobrak pemikiran saat itu dan menunjukkan jati dirinya hingga bisa diterima. Pola tersebut bisa diterapkan saat ini, disaaat dipenuhi isu parsial, resampling, dan lainnya. Untuk itu, Tanwir sebagai muhasabah untuk meneguhkan ke-Islaman, dan bagaimana Muhammadiyah dapat mencerahkan?
Dalam konteksnya, agama sebagai pencerahan. Artinya berani tampil balik untuk bangkit. Melalui Iqra, baca Alquran dengan risalah dan spiritual yang konsisten untuk membongkar.
“Jangan pernah takut gunakan pikiran, dialogkan dengan wahyu dan elaborasi ijtihad. Coba kontraksi dengan bayani, burhani, dan irfani, agar tidak terjadi bias, atau sumbu pendek. Dampak perspektifnya semakin banyak. Apalagi Muhammadiyah memiliki kelengkapan SDM, pasti sanggup,” jelas Haedar, dalam Sarasehan Kebangsaan Pra Tanwir Muhammadiyah di UMM Dome Theatre, Kamis (7/2/2019).
Disebutkannya, bagaimana pula dakwah yang menghadapi (konfrontasi), tetapi dengan pola merangkul sekaligus representasi politik Islam yang baik. Serta bagaimana pula Muhammadiyah dapat membaca peluang di bidang pendidikan, dimana yang lain baru meniru. “Kami tidak pernah bekerja di politik, namun yang bekerja di politik mengerti bagaimana menjaga rumahnya sendiri,” tandas Haedar.
Sementara itu, Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan pendidikan karakter itu mutlak sebagai landasan sebelum pemberian edukasi lainnya. Muhammadiyah menjadi pihak yang juga bertanggung jawab dalam pendidikan. Bahkan tokoh-tokoh besar Indonesia telah berperan didalamnya.
“Banyak sejarah yang tidak diketahui bahwa Soekarno pernah menjadi PDM. Sama halnya Soedirman sebagai bagian pendiri Muhammadiyah. Juanda pencetus wawasan nusantara (deklarasi Juanda) juga bagian Muhammadiyah. Mereka telah mengajarkan banyak hal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan pastinya mencerahkan,” beber Muhadjir.
Pra Tanwir Muhammadiyah sebagai permulaan Tanwir ke-51 Muhammadiyah di Bengkulu, 15-17 Februari 2019 mendatang, dengan mengangkat tema “Agama yang Mencerahkan”. (rhd/yan)