SEKITAR KITA
Harga Cabai di Sumenep Melonjak hingga Rp 110 Ribu
Memontum Sumenep – Harga cabai saat ini terus merangkak naik. Di Kabupaten Sumenep misalkan, harga komoditas pertanian itu mencapai hingga di angka Rp 110 ribu perkilonya. Atau, hampir setara dengan harga daging sapi.
Warga Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Mutiatul Hasanah, mengatakan bahwa kenaikan harga cabai ini sudah sekitar 2 pekan lalu. Harga saat ini, pun terbilang cukup menggila, yakni perkilonya mencapai Rp 110 ribu. Dengan harga itu, dirinya yang keseharian sebagai penjual bakso pentol, pun terdampak.
“Karena harga cabai sekarang mahal, jadi jual pentolnya bisa rugi. Saya beli sekilo harganya Rp 110 ribu,” jelasnya.
Baca juga :
- Tinjau Layanan Masyarakat di MPP Kota Malang, Pj Wali Kota Tak Temukan Adanya Kendala
- WTI Mbois Ilakes Pemkot Malang Mampu Tekan Angka Inflasi hingga 10 Persen
- Bupati Ipuk Silaturahmi dan Ajak Muhammadiyah Terus Berperan Aktif dalam Pembangunan Banyuwangi
- Terima Keluhan Pedagang Pasar Madyopuro Soal Saluran Drainase, Pj Wali Kota Sarankan Perbaikan
- Serambi MyPertamina dan Modular Dispenser BBM Jadi Primadona Selama Libur Lebaran di Jatim
Dirinya menambahkan, harga cabai sebelumnya sekitar Rp 45 ribu. Namun, dua pekan ini harganya naik menjadi Rp 80 ribu sampai Rp 85 ribu.
“Bingung ini, mau dapat untung dari mana. Toh harga cabai semakin melapaui batas,” jelasnya.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Sumenep, Chainur Rasyid, melalui Kabid Perdagangan, Noer Lisa Anbiyah, mengatakan bahwa harga cabai itu tidak diatur dalam mekanisme pabrikasi. Artinya, nilai jual cabai itu tergantung dari stok barang.
“Itu tidak diatur dari pabrikan. Jadi, kami tidak bisa menyikapi itu. Kami hanya memantau saja. Jika stok barang banyak dan kebutuhan pasar sedikit, maka harga jualnya pasti murah. Begitu juga sebaliknya,” tambahnya. (dan/edo/gie)