SEKITAR KITA
Peringati Harganas, DP3AP2KB Situbondo Gelar Pelayanan Aksetomi Sejuta Akseptor
Memontum Situbondo – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Situbondo terus menggalakkan kegiatan Pelayanan KB dalam rangka Hari Ke-29 Keluarga Nasional (Harganas). Dengan menggandeng Kapolkes 05.09.19 Kodim 0823 Situbondo dan masyarakat yang akan melakukan Metode Operasi Pria (MOP), kegiatan Harganas ke-29 ini dipusatkan di RSUD Besuki, Rabu (15/06/2022) tadi serta mengambil tema ‘Ayo cegah stunting agar keluarga bebas stunting’.
Dengan target pelayanan aksetomi sejuta akseptor se-Indonesia, Perwakilan BKKBN Jawa Timur khususnya untuk Situbondo, meliputi pelayanan IUD, MOW, MOP, implant, kondom, suntik, pil dengan total MKJP 98 dan Non MKJP 98. Dengan melalui pelayanan KB bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Biaya Operasional Keluarga Berencana (BOKB).
Pelayanan KB melalui DAK BOKB tersebut, diarahkan untuk menjaring akseptor Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yaitu IUD, Implant, MOW dan MOP. Data yang dihimpun DP3AP2KB melalui aplikasi statistik rutin BKKBN, tercatat bahwa sampai saat ini kecenderungan akseptor masih lebih banyak menggunakan alat kontrasepsi non MKJP. Yakni, jenis suntik dan Pil KB.
Baca juga :
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
- Respon Program Pemberdayaan Masyarakat di Kota Kediri, Ini Penjelasan Ketua Fraksi PAN DPRD
Kepala DP3AP2KB Situbondo, H Imam Darmaji, mengatakan bahwa pelayanan KB MOP hari ini merupakan rangkaian dari keseluruhan pelayanan KB MOP dalam rangka memenuhi target Akseptor MOP melalui DAK BOKB. “Target pelayanan KB MOP sampai Juni Tahun 2022 sebanyak 25 akseptor,” ujarnya.
Imam Darmaji menambahkan, dalam pelayanan aksetomi dan pelayanan KB untuk mencegah stunting berdasarkan Perpres No 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, dengan prevalensi stunting 14 persen di tahun 2024. “DP3AP2KB Kabupaten Situbondo sudah melakukan upaya untuk mencapai target persentase tersebut,” jelasnya.
Salah satu peserta MOP, Junaedy (40) warga Besuki, mengatakan bahwa dirinya mengikuti progran KB atau MOP karena sudah mempunyai dua anak. Hal ini, juga dipertegas oleh Ketua Ikatan Penyuluhan KB Kabupaten Situbondo, Eko Winarno, bahwa alat kontrasepsi bukan hanya untuk orang perempuan. Namun, kaum Adam pun harus mengikutinya dengan MOP. (her/gie)