SEKITAR KITA
Himpunan Pedagang Pasar Besar Batu Permasalahkan DED ke Dewan
Memontum Kota Batu – Merasa tidak dilibatkan dalam perencanaan Detail Enggineering Design (DED) pembangunan Pasar Besar Kota Batu, belasan pedagang pasar yang tergabung dalam Himpunan Pedagang Pasar (HPP) Kota Batu, mengadukan permasalahan ke DPRD Kota Batu, Selasa ( 7/12) tadi.
Hal tersebut terungkap, dalam hearing bersama Komisi B dan C DPRD Kota Batu serta dinas terkait.
Menurut Ketua DPRD Kota Batu, Asmadi, sejak pemaparan DED yang pernah dilakukan Pemkot Batu beberapa bulan yang lalu, sampai saat ini dinas terkait belum pernah melaporkan kepada DPRD. Padahal, jauh-jauh hari pihaknya sudah mengingatkan agar terus melibatkan HPP.
“Perencanaan DED itu agar teman-teman pedagang dilibatkan untuk komunikasi.
Kalau sudah ada titik temu, nantinya bakal menghasilkan produk dari perencanaan DED tersebut,” katanya.
Ditambahkan, kondisi ini jelas ada komunikasi yang kurang jalan dan cenderung tertutup. Sehingga, HPP sampai mengadukan permasalahan kepada wakil rakyat yang ada di DPRD Kota Batu.
“Bahwa mereka, mengaku ditinggal dan tidak pernah dilibatkan. Padahal sebelumnya, saya sudah mengingatkan agar selalu melibatkan para pedagang pasar yang tergabung di HPP, terkait pasar yang akan dibangun. Karena anggarannya sangat besar, kalau tidak dikomunikasikan dengan baik, khawatir kalau sampai terhambat,” ungkapnya.
Karenanya, DPRD Kota Batu mendorong agar diagendakan ulang untuk pembahasan ini dengan lebih intens. Agar komunikasi bisa berjalan sesuai harapan semua pihak. Sebab, membangun pasar tidak bisa kemauan pemerintah saja, namun suara pedagang juga harus di akomodir.
Saat disinggung adanya kabar bahwa kekhawatiran dari beberapa pedagang, sebab satu orang pedagang dikabarkan memiliki sejumlah bedak hingga sampai 10 stand, Asmadi mengaku juga mendengar informasi seperti itu.
“Pokoknya, pasar ini kalau hanya memikirkan secara pribadi dan bukan secara umum, nantinya tidak bakal ketemu. Misalnya, saya punya sejumlah 10 bedak dan rekan-rekan saya hanya punya 1 bedak. kalau jadi dibangun kan saya rugi. Jadi kita semua harus punya jiwa besar itu perlu ditonjolkan dan tak hanya memikir dirinya sendiri,” pesan Asmadi.
Humas HPP, Heri Setiawan, saat dikonfirmasi terkait beredarnya kabar satu pedagang yang ditengarahi punya sejumlah 10 bedak tersebut, Heri tidak membantah. Meski begitu, menurut Heri, hal tersebut tidak perlu muncul.
“Sebenarnya, permasalahan itu tidak perlu muncul. Biar punya bedak 100, intinya kita punya bedak dan kita bayar restribusi pada pemerintah,” dalihnya.
Yang penting, menurut dia, bangun dulu dan ditata kemudian. Jangan ada unsur dari luar yang mengacau. Disinggung lagi soal kebenaran adanya satu pedagang yang memiliki 10 bedak, Heri menegaskan sekali lagi, benar. (bir/sit)