SEKITAR KITA

Hindari Hujan Deras, Sejumlah Siswa SMAN 1 Kalidawir Tulungagung Terjebak Banjir

Diterbitkan

-

Hindari Hujan Deras, Sejumlah Siswa SMAN 1 Kalidawir Tulungagung Terjebak Banjir

Memontum Tulungagung – Itensitas hujan tinggi kembali terjadi di wilayah Kabupaten Tulungagung, Rabu (16/11/2022) tadi. Akibat kejadian itu, satu sekolah yakni SMAN 1 Kalidawir Kabupaten Tulungagung, pun menjadi sasaran banjir.

Parahnya lagi, air yang datang secara tiba-tiba hingga setinggi lutut, juga menerjang ke dalam lima ruang kelas sekolah. Sementara pada saat itu, sejumlah siswa yang enggan pulang akibat tingginya curah hujan, menjadi terjebak di dalam ruang kelas.

Humas SMAN 1 Kalidawir, Huda Fauzan, mengatakan bahwa saat kejadian berlangsung, memang beberapa siswa masih ada di kelas akibat hujan deras. Sehingga, saat air bah mulai membanjiri ruang kelas, beberapa siswa masih ada di dalam ruangan. Hingga akhirnya, air beransur-ansur surut dan orang tua siswa menjemput anaknya.

“Banjir ini akibat selokan yang tidak mampu menampung banyak air. Akibatnya, air meluber ke sekolah dan membawa banyak lumpur,” kata Huda Fauzan saat dikonfirmasi, Rabu (16/11/2022) sore.

Advertisement

Ditambahkannya, sebelum kejadian berlangsung, awalnya kondisi sekitar terjadi hujan rintik-rintik sekitar pukul 14.00 rintik-rintik. Lalu, hujan semakin deras hingga menyebabkan air dari atas tebing curah sekolah, menghujam ke samping ruang kelas.

Selanjutnya, tambahnya, air mulai menerobos melalui jalan setapak, tangga dan ke tempat yang rendah. Alhasil, beberapa aliran air yang disertai lumpur masuk dan menggenangi lima ruang kelas.

Baca juga :

Perihal kerusakan yang terjadi, dirinya mengaku, ada beberapa tapal batas yang rusak. Sementara untuk nominal kerugian, belum bisa memastikan karena tidak ada kerusakan yang fatal.

“Hanya beberapa ruang kelas yang tergenang lumpur. Otomatis, besok (Kamis, red) akan ada kerja bakti di sekolah terlebih dahulu,” ungkapnya.

Advertisement

Dirinya juga menjelaskan, bahwa SMAN 2 Kalidawir, memang berada di tingkat kemiringan yang cukup mengkhawatirkan. Bahkan, orang menyebutnya dengan istilah SMA Kucur, yaitu berada di tebing.

“Memang di bagian atas belum terjangkau oleh talut. Itu yang berisiko munculnya luapan air. Sehingga, air menerabas masuk ke jalan setapak dan masuk ke beberapa kelas,” ungkapnya.

Akibat hujan deras tersebut, paparnya, pihak sekolah juga menyarankan ke beberapa siswa yang rumahnya dekat dengan laut, agar sementara waktu tidak langsung pulang. Namun, menginformasikan kepada keluarga, untuk tinggal atau sementara menginap di rumah teman yang jauh lebih aman.

“Kita sarankan bermalam di rumah temannya, dengan sepengetahuan orang tua,” paparnya. (jaz/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas