Bondowoso
Hindari Zoonosis, Disnakkan Bondowoso Lakukan Pemeriksaan Rutin
Memontum Bondowoso – Hewan ternak bisa menularkan penyakit pada manusia yang disebut zoonosis. Oleh karena itu, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Bondowoso, secara rutin kerap melakukan pemeriksaan.
Medik Veteriner pada Seksi Kesehatan Hewan Disnakkan Bondowoso, drh M Saiful, mengatakan bahwa hewan yang diperiksa adalah milik penghobi, peternak dan pedagang unggas. “Kami melakukan pemeriksaan rutin hingga tingkat desa. Alhamdulillah, sampai saat ini, belum ditemukan hewan yang bergejala flu burung,” kata Saiful-sapaannya, Minggu (13/02/2022).
Di Pasar Hewan Unggas, lanjutnya, tidak ditemukan flu burung. Maka, pemeriksaan dilanjutkan pada hewan milik peternak dan pedagang. Lalu, Ayam kampung dan Sapi, yang rentan terserang flu burung.
Baca juga :
- Pj Wali Kota Malang Tekankan Kewaspadaan Dini Jaga Kondusifitas Pilkada 2024
- Peduli Wilayah Kekeringan, Bunda Indah Distribusikan Tangki Air Bersih untuk Masyarakat
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
Ditambahkannya, yang menjadi prioritas pemantauan dan pemeriksaan, adalah hewan yang diperoleh dari luar Bondowoso. Karena mobilitasnya tinggi, maka hewan rentan terserang flu burung.
Saiful juga menghimbau pada masyarakat, agar juga mewaspadai penyebaran penyakit zoonis dari hewan lain. Yaitu penularan skabies dari kucing, anjing, domba dan sapi.
“Rabies jangan dianggap enteng. Disnakkan terus melakukan vaksinasi pada anjing. Oleh karena itu, anjing yang didatangkan dari luar kota sebaiknya memiliki kartu ternak,” sarannya.
Tapi sayang, kata Saiful, peternak Bondowoso mayoritas tidak memiliki Kartu Ternak. Tapi, ternak dari luar kota, biasanya dibekali Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). (zen/sit)