Lumajang
Importir Bawang Putih Didesak Turunkan Harga Jual ke Rp 25-30 ribu per kg
Memontum Lumajang – Memasuki bulan ramadhan harga-harga kebutuhan pokon di kabupaten lumajang mulai merangkak naik dan yang paling mengalami kenaikan cukup signifikan adalah bawah putih. Kenaikan harga bawang putih ini sudah terjadi sejak awal tahun. Pada awal 2019, harganya masih di kisaran Rp 20 ribu perkilogram. Namun sejak sebulan terakhir, terjadi kenaikan yang sangat signifikan.
“Naik jadi Rp 30 ribu, kemudian Rp 35 ribu, sampai Rp 52 ribu bahkan 60 ribu, hari ini turun, tinggal 48 ribu kata Holib (22) salah satu pedagang sembako di Pasar klakah pada Selasa (7/5/2019). Menurut Holip, sebetulnya semua harga kebutuhan pokok rata-rata mengalami kenaikan, Beras jenis premium misalnya per sak 25 kg naik 5000 ribu, sementara harga telur ada di kisaran 22 ribu dan bawang merah saat ini 22 ribu / kg.
“Semua naik mas, Cuma yang paling mahal itu bawang putih, sebelum puasa sampai 52 ribu, sekarang turun jadi 48 ribu” ungkapnya. Sementara salah seorang pembeli langganan di tempat Holip menyatakan bahwa meski harga bawang putih mahal, dirinya mengaku tetap harus membelinya. Karena menjadi kebutuhan dirinya dalam berbisnis kuliner. “Meskipun harga bawang putih mahal, kita jual harga makanannya tetap, tidak kita naikkan,” tuturnya.
Holip mengaku, dirinya mendapatkan bawang putih juga dengan harga yang cukup mahal. Sehingga menjualnya juga sesuai dengan harga saat ini. “Kita dapat harganya sudah mahal. Kita tidak ambil keuntungan banyak,” ucap Holip.
Sementara itu, Pihak Dinas Perdagangan Lumajang, juga masih terus melakukan pemantuan di pasar, untuk mencari penyebab naiknya harga. Karena bukan dipengaruhi oleh stok bawang putih yang berkurang atau langka. “Bawang putih banyak di pasar. Stok ada. Tetapi kenapa mahal, apa karena pedagang ambil untung banyak, kita belum tahu secara pasti,” kata Sekretaris Dindag Lumajang Drs. Aziz Fahrurrozi.
Masalah mahalnya harga ini, lanjutnya, bukan hanya terjadi di Lumajang saja. Namun juga terjadi di daerah lain. Atau sudah terjadi secara nasional. Bahkan sudah ada rencana dari pusat untuk melakukan impor bawang. “Jawa Timur akan dapat jatah 84 ribu ton. Belum tahu Lumajang akan dapat jatah berapa nanti,” ujarnya.
Ia pun berharap dengan adanya solusi tersebut, harga bisa ditekan kembali normal seperti awal tahun. “Awal tahun bisa Rp 20 ribu, mudah-mudahan tak jauh dari itu. Karena jika pedagang dapat harga murah, maka jualnya juga tidak akan jauh juga dari itu,” ujar Aziz Fahrurrozi.
Perlu diketahui Dikutip dari Liputan6.com, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman pada Minggu (5/5/2019). Saat melakukan tinjauan dan operasi pangan di Pasar Kramatjati, Jakarta Timur, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, ia menetapkan harga bawang putih di seluruh Indonesia paling tinggi Rp 30 ribu per kilogram (kg).
Amran mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada rapat terbatas (ratas) kemarin telah menginstruksikannya untuk turun langsung mengecek ke lapangan berbagai harga komoditas strategis, khususnya bawang putih.
Dia melaporkan, stok bawang putih saat ini telah mencapai 100 ribu ton, atau dua kali lipat dari kebutuhan pasar saat ini yang sebesar 50 ribu ton. Oleh karenanya, ia pun meminta kepada seluruh importir bawang putih untuk menurunkan harga jual dari Rp 46 ribu menjadi Rp 25-30 ribu per kg.
“Kami sudah siapkan stok dua kali lipat 100 ribu ton. Jadi tidak ada alasan harga bergejolak. Kami berikan target harga bawang putih maksimal 30 ribu per kg. Antara 25-30 ribu per kg. Tidak boleh melewati itu,” ucap Mentan Amran. (adi/yan)