Kota Malang

Jadi Tim Percepatan Penurunan Stunting, Dinsos P3AP2KB Kota Malang Siapkan Upaya Preventif

Diterbitkan

-

Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Upaya penanganan stunting di Kota Malang, diperlukan langkah kolaborasi dan kongkret. Sementara Dinas Sosial dan Permberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kota Malang, sebagai bagian Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), juga telah menyiapkan beragam upaya preventif.

Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito, menyampaikan bahwa upaya tersebut diantaranya dengan melakukan pencegahan pernikahan dini, pemberian vitamin B untuk remaja putri, hingga dilakukan sosialisasi oleh Duta Generasi Berencana (Genre) ke tiap-tiap sekolah. “Disamping itu, ada juga yang namanya dapur Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) di beberapa kelurahan, kemudian ada sekolah hebat dan beberapa program turunan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),” kata Donny, Rabu (15/05/2024) tadi.

Kemudian, ditambahkannya bahwa untuk mekanisme di dapur dashat itu sendiri ada tim pendamping keluarga. Sebab, di dalamnya mencakup edukasi perbaikan gizi dan konsumsi pangan ibu hamil, ibu menyusui serta balita.

Baca juga :

Advertisement

“Karena stunting itu juga terkait dengan pengasuhan. Maka kegiatan pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting sangat penting. Jadi angka berisiko stunting di Kota Malang itu ada tiga ribuan, kalau yang stunting sedikit. Jadi bagaimana agar yang risiko stunting ini tidak masuk menjadi stunting,” tambahnya.

Selain itu, disebutkan bahwa 10 program arahan Pj Wali Kota Malang, juga ditekankan. Mulai dari bimbingan perkawinan terintegrasi, pemeriksaan kesehatan calon pengantin dan pedampingan calon pengantin minimal tiga bulan pra nikah, pemberian tablet penambah darah, hingga kelurahan sebagai garda terdepan penanganan stunting di tiap wilayah.

“Pendampingan keluarga risiko stunting mulai calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu pasca salin dan balita, kemudian peningkatan capaian Keluarga Berencana, itu juga ditekankan dan 10 program itu sangat efektif. Masing-masing wilayah juga menjadi garda terdepan,” imbuh Donny. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas