Sidoarjo
Jazad Santoso Belum Ditemukan, Tim SAR Temukan Mrs X
Memontum Sidoarjo—Hari ke-empat Tim gabungan Polsek Porong, Basarnas Jawa Timur , SAR, Tagana, relawan, Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sidoarjo, komunitas Info Lantas Sidoarjo, keluarga korban, dan warga sekitar, Ekstra keras mencari jazad Santoso ,yang dikabarkan sebelumnya di duga bunuh diri melompat dari atas jembatan arteri Porong, Minggu (3/02/2019) lalu.
Rabu (6/2/2019) pagi, tim gabungan menemukan jenazah berjenis kelamin perempuan Mrs X tanpa identitas, busana, kondisi membengkak hampir tidak dapat dikenali. Semula diduga mayat tersebut, adalah jazad Santoso. Kenyataannya mayat tersebut setelah di evakuasi oleh tim gabungan Basarnas, dan dilarikan ke RS Bhayangkara Pusdik Gasum Porong guna dilakukan visum ternyata bukan jazad Santoso.
“Sesuai undang-undang Nomor 29 Tahun 2014, tentang pencarian, pertolongan. Biasanya pencarian korban dilakukan tujuh hari. Kita lihat untuk kedepan, apakah ada personel dari potensi ikut dan tidak. Tetapi kita sudah berkoordinasi pada beberapa potensi, yang berada di Kabupaten Sidoarjo maupun Kabupaten Pasuruan bergabung dengan kami,“ kata Komandan Tim Basarnas Jawa Timur, Farid Kurniadi, di dermaga wisata Tlocor, Jabon.
Masih kata Farid Kurniadi, di hari ke-empat pencarian ini belum ada tanda-tanda titik terang korban ditemukan. Namun area pencarian tim gabungan, sudah sampai di perairan timur Kabupaten Sidoarjo.Terkait penemuan mayat tadi pagi, Ia menjelaskan saat teman-teman melakukan pencarian diawali sekitar pukul 08.00 WIB. Mendapatkan informasi dari nelayan, bahwa ada mayat sedang mengapung dipinggir sungai disisi timur. Langsung tim ini bergerak ke lokasi untuk dilakukan evakuasi, setibanya di dermaga Tlocor, Kedungpandan, Jabon .Kemudian jenazah itu dilarikan ke RS.Bhayangkara Pusdik Gasum Porong, selanjutnya di laporkan ke Polsek Jabon,” pungkasnya
Kapolsek Jabon AKP Saadun menegaskan, mayat tersebut berjenis kelamin perempuan, diperkirakan usia antara 30 sampai 40 Tahun. Rambut hitam lurus, badan kurus, tinggi 155 centimeter, kulit kuning langsat. Awal penemuan mayat itu diketahui saksi, Mulyanto (48), nelayan warga Dusun Tlocor RT. 11 RW. 02, Desa Kedungpandan. Semula Mulyanto ini sedang mencari kepiting menggunakan perahu sampan, diperaian kali sungai Brantas Porong. Tidak lama, Dia melihat benda menyerupai boneka mengapung dipinggir tanggul, tegasnya
Setelah di dekati saksi, ternyata mayat dengan kondisi telungkup. Kemudian berteriak meminta tolong pada warga sekitar, kebetulan petugas tim gabungan Basarnas Jawa Timur tidak jauh dari lokasi. Dalam rangka melakukan pencarian korban, diduga bunuh diri mencebur ke sungai dan hanyut terseret terbawa arus yang saat ini belum di temukan. “ Kami menghibau kepada masayarakat, jika merasa kehilangan salah satu anggota keluarga, family, saudara, tetangga bisa dapat menghubungi Polsek Jabon atau langsung ke RS. Bhayangkara Pusdik Gasum Porong,“ jelasnya (gus/yan)