Bengkulu

Jelang Launching RS Bersalin Tino Galo, Wali Kota Bengkulu Kumpulkan 80 Tenaga Medis

Diterbitkan

-

Jelang Launcing RS Bersalin Tino Galo, Wali Kota Bengkulu Kumpulkan 80 Tenaga Medis

Memontum Bengkulu – Menjelang launching Rumah Sakit Bersalin Ibu dan Anak Tino Galo (RS IATG), Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan, mengumpulkan 80 tenaga medis yang akan bertugas. Adapun maksud dan tujuannya, untuk memberi motivasi kepada para medis dalam bertugas.

Hal ini dilakukan, agar pelayanan paripurna disuguhkan petugas dalam melayani masyarakat yang datang. Sehingga, siapa pun nantinya yang datang ke RS, harus bahagia.

“Diingatkan, kepada para medis agar pentingnya memberikan pelayanan paripurna. Jangan sampai kemudian, nanti ada pasien maupun keluarga yang berobat di sana (RS), tapi tidak mendapatkan pelayanan paripurna. Sehingga, kemudian sakitnya tidak sembuh tapi nambah sakit, yakni sakit hati,” tegas Wali Kota Helmi, Selasa (20/12/2022) tadi.

Ditambahkan, bahwa semuanya harus satu visi, yakni memberikan pelayanan terbaik di RS IATG, untuk menghadirkan kebahagiaan kepada siapa saja yang datang. Baik pasien, maupun keluarga yang mengantarkannya.

Advertisement

Baca juga :

Lebih lanjut disampaikan, siapa saja yang mendedikasikan dirinya ke bidang kesehatan, sesungguhnya ini adalah pekerjaan yang sangat mendekatkan kepada pintu surga. Tetapi juga, sangat mendekatkan pada pintu neraka.

“Untuk itu, ketika ada orang yang berobat, kalau dia itu tua, maka anggaplah sebagai orang tua kita. Kalau dia anak-anak, maka anggap anak kandung kita. Kalau dia masih muda, maka anggap adik kandung. Sehingga nantinya, pelayanan ini insyaallah akan jauh lebih baik dari pada saat kita menganggap ini orang lain,” terang Wali Kota Helmi.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Helmi juga meminta, agar seluruh petugas untuk menganggap RSTG sebagai rumah sendiri. Karena ketika itu terjadi, maka semangat dan rasa memiliki dari hati membuat pekerjaan mulia ini menghadirkan sebuah kebahagian.

“RS IATG ini harus kita anggap sebagai rumah sakit kita. Jadi, setiap orang yang kerja di sana harus menganggap rumah sakit dia. Jangan berpikir bekerja hanya sebentar saja, karena semangatnya tentu beda,” terangnya. (bkl/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas