Pasuruan
Jelang Pilkada 2018, Perang Banner Balon Bupati Pasuruan
Memontum Pasuruan — Jelang Pilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun depan, sejumlah nama disebut-sebut sebagai bakal calon (balon) mencuat. Terbukti, maraknya banner-banner yang terpasang di ruas jalan Kabupaten Pasuruan, layaknya perang banner dan baleho. Mereka berasal dari kalangan politisi, aktivis, hingga ulama, mulai mencari kendaraan politik dengan mendekati partai-partai agar mendapat dukungan untuk maju di Pilkada.
Nama-nama yang disebut-sebut bakal meramaikan bursa pencalonan pemilihan Bupati Pasuruan di antaranya, Irsyad Yusuf (sang petahana), Riang Kulup Prayuda wakil Bupati Pasuruan, lalu Andre Wahyudi (AW) Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan, Kemudian Edi Paripurna DPRD Pripinsi Jatim, Ayi Suhaya, aktivis, dan Mujibudda’awat anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan.
Pantauan Memo X dilapangan, seperti banner salah satu kandidat bakal calon yang terpasang dekat Polsek Pandaan terpampang jelas, Irsyad yusuf sebagai Calon Bupati, sepanjang ruas jalan Surabaya-Malang tepatnya di Kecamatan Sukorjo terpasang banner bergambar Wakil Bupati Pasuruan, Riang Kulup Prayuda kerap disapa Mas Gagah. Parahnya lagi, banner-banner kecil yang dipaku dipohon-pohon perindang, dinilai dapat merusak pepohonan, juga berpengaruh terhadap estetika lingkungan sekitar.
“Mulai banyak banner bakal calon bupati bertebaran disepanjang jalan raya Kabupaten Pasuruan. Bisa dilihat sendiri dikawasan Pandaan arah ke Bangil, banner berukuran 4 x 8 m gambar Gus Irsyad (panggilan akrabnya) terpasang,” kata Udin (45) asal warga Desa Kebonwaris, Kecamatan Pandaan.
Menurutnya, sejumlah banner yang marak terpasang itu bakal calon bupati Pasuruan priode mendatang. “Sudah biasa mas, ini kan mau pilkada, jadi perang banner dan baleho,” imbuhnya.
Ia berharap, pilkada Pasuruan berjalan tertib dan aman. “Tidak usah saling menjelek-jelekan bakal calon bupati satu dengan lainnya. Agar tercipta suasana kondusif,” harapannya.
Harapan sama juga dikatakan, Agus (43) warga Pandaan lainnya, perbedaan memilih bakal calon bupati itu hal wajar. Siapa pun bupatinya mendatang, harus bisa membawah Kabupaten Pasuruan ke arah yang lebih baik dari pada sebelumnya. (dik/yan)