Kabupaten Malang
Jurus Jitu Atasi Kekeringan, Sumawe Bangun Sumur Bor
Memontum Malang – Kekurangan air bersih, selama bertahun-tahun menjadi persoalan serius bagi warga Desa Sumbermanjing Wetan (Sumawe) Kabupaten Malang.Pasalnya, di desa berpenduduk 5504 jiwa ini dikenal sebagai daerah dengan topografi kering. Untuk mendapatkan air bersih,selama berpuluh- puluh tahun,warga Sumawe harus membeli.
“Air bersih disini bukan barang gratis. Mulai sejak dipikul, jurigen sepeda motor bahkan hingga menggunakan tangki mobil, warga di sini sudah membeli, ” ujar warga Sumawe yang mengaku bernama Ita Kamis (22/8/2019) siang.
Sementara itu, Kepala Desa Sumawe, Drs Sujono membenarkan, kekurangan air saat ini terjadi di 3 titik, seperti Rekesan, Krajan dan Dusun Telogosari dengan jumlah sekitar 300 KK.
“Sesuai dengan namanya, Sumbermanjing artinya sumbernya hilang. Karenanya, sejak dulu warga disini memang kesulitan air, ” terang Sujono.
Untuk mengatasi kebutuhan pokok masyarakat ini, Sujono mengajukan proposal untuk pembangunan sumur bor Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur dan Bantuan Keuangan Desa(BK).
“Alhamdulilah, kedua proposal yang kami layangkan itu ternyata mendapat respon positif. Dan yang pasti, pembangunan 2 titik sumur bor ini akan dilaksanakan di Dusun Telogosari dengan masing-masing kedalaman,antara 145 meter dan 125 meter,” ucap Sujono bersyukur.
Di tempat yang sama, Edy, Kepala Dusun Krajan berharap,dengan berfungsinya sumur bor di Telogosari nanti akan mencukupi kekurangan air selama ini dirasakan oleh warga desa.
“Untuk mengalirkan air dari sumur bor nanti, juga akan dibuatkan tandon di beberapa titik.Dari tandon itu, warga dapat mengambilnya dengan mudah dan tidak harus membeli seperti yang dilakukan selama bertahun-tahun,” urai Edy.
Terlepas dari pembangunan sumur bor, Desa Sumawe juga salah satu desa yang dikunjungi oleh Rektor Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) dalam hal monitoring dan evaluasi Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) beberapa waktu lalu.
Adapun tema kunjungan tersebut, yakni membantu warga masyarakat sekitar untuk membuat inovasi rasa terbaru dari kopi dan menjadi kemasan yang lebih modern. Dengan kopi kemasan ini diharapkan bisa punya nilai jual lebih tinggi dan layak bersaing dengan kopi kemasan di pasaran.
Karena, selain petani tebu penduduk Sumbermanjing Wetan juga mayoritas penghasil kopi dengan luas keseluruhan hingga mencapai ribuan hektar. (sur/oso)