Kabupaten Malang
Kabupaten Malang Gelar Festival Layang-Layang Internasional
“Ini baru pertama kami ikut lomba layang-layang di Malang. Seronok sekali kita,” aku Kak Roz, panggilan akrab Norzarisah. Menurutnya, ia sudah mengikuti sejumlah eksebisi layang-layang di sejumlah negara. Antara lain di India, Thailand dan Swedia.
“Kalau di Malaysia biasanya kita pakai tanah lapang, tidak di pantai. Tapi disini bagus, meski ada banyak pohon tapi anginnya cukup kencang untuk menaikkan layang-layang,” tuturnya.
Diakui, dia suka dengan mengikuti eksebisi layang-layang di Kabupaten Malang. “Suka sekali disini, orang Indonesia ramah dan baik. Makanannya juga enak,” paparnya.
Terpisah, Bagus, salah satu peserta eksebisi Layang-Layang Internasional menambahkan, satu layang-layang para peserta seharga Rp 25 juta hingga ratusan juta rupiah.
“Saya bawa layang-layang bentuk gurita. Ini bahannya seperti parasut terjun payung, sangat tipis. Harganya cukup mahal,” terang Bagus asal Surabaya.
Masih menurut Bagus, secara keseluruhan, angin di Pantai Balekambang cukup baik untuk menerbangkan layang-layang. Hanya saja, masih terdapat pohon tinggi dan juga tower. Sehingga, peserta harus hati-hati saat menerbangkan layang-layang agar tidak tersangkut pohon.
“Kalau anginnya cukup bagus, cuma lokasinya kurang luas. Karena tempatnya terbatas, sehingga layang-layang dengan bentuk besar, tidak bisa diterbangkan, butuh luas yang memadai. Kondisi di pasir pantai sangat bagus untuk layang-layang, karena jika jatuh tidak merusak layang-layang,” pungkasnya.
Ada berbagai bentuk layang-layang cukup besar adalah gurita, ikan hiu, ikan pari, garuda, ikan nemo, kuda,naga hingga layang-layang berbentuk Kanjeng Ratu Kidul hingga nenek sihir milik peserta dari Polandia. (sur/yan)