Kabupaten Malang
Kabupaten Malang Sentra Ternak Terbesar, Dijadikan Obyek LKTW Pemprov Jatim
Memontum Malang—– Bupati Malang, Dr H Rendra Kresna didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Ir Didik Muljono, MT menerima kunjungan rombongan wartawan peserta Lomba Karya Tulis Wartawan (LKTW) Pemerintah Jawa Timur (Pemprov Jatim) di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Selasa (28/8/2018) malam. Pak Rendra, sapaan akrab Bupati dalam kesempatan tersebut menyampaikan paparan terkait Kabupaten Malang sebagai salah satu daerah yang memiliki populasi sapi terbesar dan terbanyak di tingkat Indonesia dalam skala daerah.
Berdasarkan prestasi itu, Pemprov Jatim dalam LKTW tahun 2018 memilih tema bidang peternakan dan menjadikan Kabupaten Malang sebagai tempat tujuan kunjungan para peserta lomba. Para wartawan bermarkas di Pemprov Jatim ini akan menulis seputar keberhasilan dan prestasi Kabupaten Malang hingga mampu mencatat sebagai daerah dengan populasi sapi baik potong dan perah terbesar dan terbanyak di Indonesia. Peternakan di Kabupaten Malang meliputi sektor sapi potong, sapi perah, kambing PE, dan unggas baik berbasis daging potong dan petelur.
”Terima kasih kepada Pemprov Jatim yang menjadikan peternakan di Kabupaten Malang sebagai obyek tulisan pada LKTW tahun ini. Tidak salah Pemprov membawa teman-teman media ke Kabupaten Malang. Potensi peternakan di Kabupaten Malang tidak mengada-ada karena saya juga cukup lama mengikuti perkembangan peternakan di Kabupaten Malang. Khususnya untuk peternakan sapi, jejak lama saya menjadikan saya sudah cukup banyak menghamili sapi dengan inseminasi di setiap tahunnya,” terang Pak Rendra mengawali paparannya.
Bupati tak lupa juga mengucapkan terima kasih atas peran serta dan dukungan Pemprov Jatim selama ini. Tak terkecuali, adalah keberadaan BPIB Singosari yang merupakan hasil sumbangan dari Pemprov Jatim. Kala itu Gubernur Jatim, Imam Utomo mendatangkan sapi pejantan dari Australia sehingga kini terus dikelola di BPIB sehingga menghasilkan semen beku yang bisa dipesan oleh siapapun, baik untuk semen beku bibit jantan, betina hingga kembar dengan harga murah.
”Setiap tahunnya saya juga memberikan pengarahan kepada para peserta pelatihan dari Asia Afrika yang mengikuti pelatihan di BPIB. Kita memiliki 67 petugas inseminator. Mereka memiliki semangat tinggi turun langsung ke para peternak di desa-desa. Rata-rata anak sapi atau pedet 60 ribu per tahun dari inseminasi BPIB. Jumlah itu belum termasuk yang alami dan baru jenis sapi potong. Jumlah populasi sapi kurang lebih 230 ribu ekor sapi potong dan 90 ribu jumlah sapi perah. Jumlah ini seluruhnya bukan termasuk sapi yang dikelola pabrik atau perusahaan,” ujar Pak Rendra.
Terpisah, Ketua Rombongan Peserta LKTW sekaligus PLT. Kabiro Humas Protokol Provinsi Jatim, Drs. Beny Sampirwanto, M.Si menyampaikan, Kabupaten Malang sebagai tujuan kunjungan peserta LKTW yang mengusung tema ‘Program Pengembangan Ternak Sapi dalam Usaha Pencapaian Swasembada Daging di Jawa Timur’. Diakuinya, setiap tahun pihaknya menyelenggarakan kegiatan lomba ini dengan tujuan adalah meng-expose keberhasilan-keberhasilan di Jawa Timur dengan materi-materi yang berbeda. Tahun 2018 ini bermateri peternakan karena peternakan di Jatim itu memiliki potensinya luar biasa dan Kabupaten Malang menyumbang populasi terbesar dan terbanyak diantaranya sapi potong sekitar 28 persen atau 45,7 juta ekor, dan sapi perah 275,7 ribu ekor.
”Capaian ini khususnya di Jatim yang didukung Kabupaten Malang sebagai salah satu sentra terbesar dan terbanyak peternakan ini tentu saja buah dedikasi dan motifasi dari sinergitas antara pemangku kepentingan di Jatim dan Kabupaten Malang. Apa yang dilakukan bapak Bupati dan jajaran serta bersama masyarakat peternak akan ditulis teman-teman media. Saya pikir ini promosi gratis bagi kita semua khususnya di Kabupaten Malang karena keberhasilan bapak Bupati dalam mengelola peternakan Kabupaten Malang. Kami akan juga berkunjung dan menyaksikan langsung pengelolaan peternakan di Desa Wonoayu, Kecamatan Wajak sebagai salah satu desa penghasil sapi potong dan perah terbaik di Kabupaten Malang,” aku Beny dalam sambutannya. (hms/yan)