Kabar Desa
Kades se-Kecamatan Wonosalam Jombang Diberi Pelatihan Pemulasaran dan Pemakaman
Memontum Jombang- Kepala Desa serta perwakilan tokoh masyarakat (Tomas) se-Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, menghadiri sosialisasi tata cara pemulasaraan dan pemakaman jenazah terpapar Covid-19, secara benar. Dalam pelaksanaan sosialisasi yang digelar di Kantor Kecamatan Wonosalam itu, turut hadir Camat Wonosalam, Haris Aminudin, Sekcam Wonosalam, Abdul Hafid, serta sejumlah perangkat desa, Kamis (22/07) tadi.
Koordinator Kepala Desa se-Kecamatan Wonosalam, Wartomo, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan sosialisasi tata cara pemulasaraan dan pemakaman jenazah. Sebagai nara sumber dalam sosialisasi itu, yakni dari BPBD Kabupaten Jombang dan untuk pesertanya melibatkan Kepala Desa hingga pada tingkatan tokoh masyarakat Desa se-Kecamatan Wonosalam.
Baca juga:
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Tingkatkan Kamseltibcar Lantas, Polres Trenggalek Gelar Apel Pasukan Operasi Zebra Semeru 2024
- Kombes Pol Nanang Jabat Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Buher Jabat Dirreskrimsus Polda Jatim
Kegiatan sosialisasi ini, tambahnya, merupakan usulan dari tiap-tiap desa yang ada di Kecamatan Wonosalam. Sosialisasi ini dinilai penting, karena melihat situasi serta kondisi saat ini. Di mana, banyak jenazah terutama yang terpapar covid, sekarang diserahkan kepada masing-masing desa untuk diproses pemulasaraan dan pemakamannya. Tentunya, dengan prosedur dan tahapan yang benar.
“Hal ini dikarenakan tenaga untuk menangani pemulasaraan serta pemakaman secara Prokes, sudah kewalahan untuk mengatasinya. Baik dari pihak BPBD Kabupaten Jombang, maupun Rumah Sakit. Sehingga, dengan mengetahui tata cara yang benar dan sesuai, diharapkan mampu turut serta berperan aktif,” ungkapnya
Untuk mencegah persebaran covid di Kecamatan Wonosalam, maka petugas pemulasaraan maupun pemakaman secara Prokes di tingkat desa, perlu diberikan pelatihan tata cara yang benar dan tepat. Hal-hal inilah, yang perlu dipahami semua. Sehingga, langkah antisipasi tetap berjalan dan prosesi pemakaman bisa berjalan.
Dengan adanya pelaksanaan ini, tambahnya, harapan kedepannya tata cara pemulasaraan serta pemakaman bisa diterapkan untuk standart pemulasaraan dan pemakaman bagi segala jenis penyakit. “Tujuannya, tentu untuk membiasakan masyarakat. Bahwa, penanganan jenazah tetap seperti ini standartnya. Karena yang merawat juga harus tetap menjaga kesehatannya. Karena, kita juga terkadang tidak tahu, apakah yang dimakamkan terpapar penyakit atau tidak. Jadi, perawatan jenazah yang benar harus seperti ini,” paparnya (azl/sit)