Bondowoso
Kadisdik Bondowoso Wajibkan Guru Ikuti Program Sekolah Penggerak
Memontum Bondowoso – Dinas Pendidikan Bondowoso pada tahun 2022, mulai menjalankan program Sekolah Penggerak. Program ini, merupakan penyempurnaan dan akselerasi dari program Merdeka Belajar, yang diinisiasi oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Bondowoso, Dr. H. Sugiono Eksantoso MM, mengatakan bahwa seluruh PAUD (KB dan TK), SD, dan SMP se-Bondowoso, harus menjadi anggota Sekolah dan Guru Penggerak. Hal ini, ditujukan untuk meningkatkan mutu kualitas pendidikan Bondowoso. “Ketika guru lolos sebagai Guru dan Sekolah Penggerak, maka perhatian pemerintah akan lebih banyak kepada sekolah tersebut,” jelasnya kepada peserta sosialisasi, Rabu (16/02/2022).
Menurut Sugiono-sapaannya, bantuan pemerintah tidak hanya berupa bantuan fisik. Akan tetapi, juga berupa bantuan sarana pra-sarana, kompetensi guru dan kepala sekolahnya.
Dirinya juga menyebutkan, beberapa persyaratan untuk masuk dalam program Sekolah Penggerak. Diantaranya, harus mendaftar dan namanya harus teregistrasi di Dapodik, dan lainnya.
Baca juga :
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
“Program ini adalah program berkelanjutan selama 3 atau 4 tahun. Persyaratan terakhir adalah harus membuat essai tentang inovasi yang dilakukan Kepala Sekolah,” tambahnya.
Setelah seluruh persyaratan terpenuhi, tambahnya, maka akan diproses oleh Dinas Pendidikan Bondowoso. Jika sudah memenuhi target, program Sekolah Penggerak akan memulainya. Ada beberapa manfaat jika sudah menjadi anggota program Sekolah Penggerak.
Diantaranya, dapat meningkatkan mutu kualitas sekolah dalam kurun waktu 3 tahun. Meningkatnya kompetensi Kepala Sekolah dan Guru dan percepatan digitalisasi. “Target saya itu Bondowoso, itu harus masuk peringkat lima besar terbaik di Jawa Timur. Syukur-syukur jika nanti Bondowoso jadi peringkat teratas di Jawa Timur,” ujarnya. (zen/sit)