Kota Malang
Kasus Aktif Covid-19 Kota Malang Meningkat, Varian Baru Belum Terdeteksi

Memontum Kota Malang – Kasus aktif Covid-19 di Kota Malang per 2 November 2022, kini mencapai angka 131 atau dengan pertambahan 20 kasus dari hari sebelumnya. Hal itu, berdasarkan dari data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang.
Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif, menyampaikan penambahan tersebut disebabkan karena tingkat mobilitas masyarakat saat ini meningkat. Karena itu, dirinya mengimbau agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan saat menjalankan aktivitasnya.
“Kasus meningkat bisa dari skrining perjalanan dari luar kota dan sering melakukan kontak di luar. Maka, masyarakat diharap tetap harus menerapkan Prokes,” ujar Husnul, saat dikonfirmasi, Kamis (03/11/2022) tadi.
Baca juga:
- Hadiri Peringatan Isra Miraj di Yayasan Misyakatul Ulum Situbondo, Bung Karna Ajak Masyarakat Perhatikan Sekolah Anak
- Jelang Paripurna DPRD, Mas Dhito Dorong Kursi Roda Ketua DPRD Kediri
- Sikapi Bank Titil Berkedok Koperasi, Pj Wali Kota Batu Minta Optimalkan ODS untuk Lacak Perizinan
- Perempuan Pelaku Penyelundupan Sabu dan Ganja ke Lapas Kelas 1 Malang Ditetapkan Tersangka
- Ketua KONI Dikukuhkan, Ini Pesan Wali Kota Malang
Sementara itu, mengenai subvarian baru Omicron XBB yang masuk di Indonesia, kini di Kota Malang sendiri masih belum ditemukan kasus tersebut. Namun, tetap harus diwaspadai dengan adanya gelombang serangan Covid-19 varian baru tersebut.
“Di Kota Malang, hingga saat ini tidak ada Covid-19 varian baru itu,” tegas Husnul.
Dijelaskannya, jika gejala pada varian baru tersebut hampir sama seperti Omicron. Beberapa gejala ringan yang sering ditemukan terhadap pasien, diantaranya seperti demam, pilek, dan batuk. Untuk mendeteksi, harus dilakukan Rapid Test-PCR. Karena sampel yang dihasilkan, lebih akurat dibandingkan dengan pengujian Antigen.
“Tes Antigen itu kan skrining awal. Hasilnya bisa positif dan juga bisa negatif. Untuk memastikan harus lewat PCR tetap,” imbuhnya. (rsy/sit)
