Gresik
Kecamatan Driyorejo dan Menganti Paling Rawan Narkoba di Gresik

Gresik Memontum—-Dua Kecamatan di Kabupaten Gresik cukup mengkhawatirkan dalam peredaran narkoba. Hal itu diungkapkan Kapolres Gresik, AKBP Wahyu Sri Bintoro saat gelar perkara di Mapolres Gresik, Senin (9/7/2018). Kapolres mengungkapkan, Selama sebulan saja, yaitu Juni 2018, Polres Gresik berhasil mengungkap 15 kasus dengan total 18 tersangka. Dua Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Driyorejo dan Kecamatan Menganti.
“Driyorejo paling rawan karena berbatasan langsung dengan Surabaya, Sidoarjo, dan Mojokerto. Demikian juga dengan Menganti yang berbatasan langsung dengan Benowo, Surabaya,” ujarnya kepada media.
Dari ungkap kasus, sebanyak sabu 14,5 gram berhasil diamankan, 639 butir pil koplo, handphone 10 unit, pipet 10 buah, satu kompor, dan uang Rp 222.000. Dari total belasan tersangka, delapan diantaranya adalah pengedar, delapan lainnya kedapatan membawa sabu, dan dua sisanya adalah pengguna.
“Narkoba yang diedarkan di Gresik dalam ungkap kasus ini berasal dari Surabaya, tepatnya daerah Pulosari dan Tambakasri,” kata Kapolres. “Dari pengakuan tersangka, paket hemat sabu satu poketnya dijual Rp200 ribu,” imbuhnya.
Sasaran penjualan narkoba kebanyakan adalah karyawan swasta atau buruh pabrik. Ia mengaku belum mendapatkan tersangka dari pelajar maupun mahasiswa. Rata rata tersangka berusia mulai 24 tahun hingga 47 tahun.
Modus yang digunakan para pengedar adalah shelter putus, komunikasi melalui ponsel. Misalnya pembeli menaruh uang di suatu tempat seperti terminal, kemudian penjual menaruh barangnya juga di suatu tempat. Kemudian pegedarnya kabur.
Ancaman hukuman yang diberikan kepada pengedar yaitu Pasal 114 Ayat (1) Jo Pasal 112 Ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun, atau denda paling sedikit Rp 1 miliar serta paling banyak Rp 10 miliar.
Untuk delapan tersangka yang kedapatan membawa narkoba dikenakan Pasal 112 Ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman paling singkat empat tahun dan paling lama 12 tahun, atau denda paling sedikit Rp 800 juta dan paling banyak Rp8 miliar.
Sedangkan, pengguna diancam dengan Pasar 132 Jo Pasal 112 Ayat (1) Jo Pasal 127 Ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 20019 tentang Narkotika. Ancaman hukuman penjara paling singkat 4 tahun.(sgg/yan)

-
Hukum & Kriminal2 hari
Identitas Pria Bunuh Diri di Jembatan Suhat Terungkap, 2022 Pernah Coba Lakukan Aksi Serupa
-
Hukum & Kriminal2 minggu
Dua Pelaku Curanmor Diamuk Massa di Alun-alun Kraksaan Probolinggo
-
Kota Batu6 hari
Pembangunan Pasar Induk Among Tani Kota Batu Rampung dan Siap Ditempati, Pelaksana Lakukan Perawatan
-
Hukum & Kriminal2 hari
Bunuh Diri dengan Melompat dari Jembatan Suhat, Tubuh Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mati Terbawa Arus
-
Lumajang2 minggu
Bupati Lumajang Terima Anugerah Upakarti Tinarbuka Artheswara untuk Kategori Bupati
-
Kota Batu6 hari
Penempatan Pasar Induk Among Tani Dilakukan Bertahap, 1.097 Pedagang Pasar Pagi harus Menunggu
-
Kabar Desa2 minggu
Memo X Tulungagung Turut Sukseskan Halal Bihalal dan Peresmian Masjid An-Nur
-
Hukum & Kriminal2 minggu
Gegara Anak, Sang Orang Tua di Probolinggo Dilaporkan Dugaan Kekerasan