Kota Malang
Kemas Pembangunan Heritage, Disporapar Kota Malang Wacanakan Bangun Wisata Bouwplan
Memontum Kota Malang – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Kepemudaan, Olah Raga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, kini tengah menggodok sebuah wisata Bouwplan. Wisata itu, yakni sebuah wisata yang menceritakan Heritage Kota Malang.
Plt Kepala Disporapar Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, menjelaskan bahwa ke depan wisata tersebut akan dihadirkan di Kota Malang. Modelnya, yaitu melalui pembangunan klaster-klaster di Kota Malang.
“Wisata bouwplan ini wisata yang menceritakan heritage atau tentang pembangunan klaster-klaster di Kota Malang,” jelas Ida, Sabtu (06/08/2022) tadi.
Pihaknya menjelaskan, bahwa nantinya juga akan dilakukan kerja sama dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI). Karena, hal itu nantinya akan membantu konsep besar yang telah disiapkan.
Baca juga:
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
“Kita akan kerja sama dengan HPI. Karena harapannya, jika ada tamu yang datang ke Malang, itu bisa diajak keliling melihat sejarah lokasi-lokasi Bouwplan,” ujarnya kepada Memontum.com.
Menurutnya, wisata Bouwplan di tahun ini masih belum bisa direalisasikan. Itu karena, Pemkot Malang masih menyelesaikan Zona Tiga Kawasan Kayutangan Heritage. Namun, hal itu juga tidak menutup kemungkinan untuk bisa diceritakan pada para wisatawan.
“Itu bisa diceritakan pada wisatawan, bahwa kami memiliki tahapan pembangunan mulai zaman kolonial hingga sekarang. Dimana yang dulu begini, sekarang kondisinya begini. Itu, tergantung dari cerita yang dibuat oleh HPI,” lanjutnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, bahwa dalam hal ini kemampuan pramuwisata dalam bercerita, itu sangat penting. Sehingga, wisatawan bisa mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan.
“Story telling itu yang penting. Jadi, setiap ada tempat yang bisa diceritakan dengan unik oleh mereka, itu akan menjadi sesuatu yang menarik bagi wisatawan karena konsep wisatawan itu pengalaman yang didapat,” katanya.
Untuk wisata Bouwplan Kota Malang, ujarnya, meliputi beberapa kawasan yang masih kental dengan unsur peninggalan Belanda. Seperti, Kawasan Kayutangan Heritage, Ijen, kawasan Balai Kota Malang hingga Stasiun Kereta Api Kota baru. (rsy/sit)