Kota Malang
Kenang Warisan Budaya Panji, 120 Delegasi ASEAN Kunjungi Museum Mpu Purwa Kota Malang
Memontum Kota Malang – Dalam rangka mengenang warisan Budaya Panji, sebanyak 120 orang dari sembilan Negara di Asia mengunjungi Museum Mpu Purwa, yang terletak di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Kamis (19/10/2023) tadi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana, menyampaikan jika kunjungan tersebut merupakan bagian dari kegiatan ASEAN Panji Festival yang diselenggarakan di enam daerah di Indonesia. “Mereka ini dari negara ASEAN, yang di dalamnya ada dari Indonesia, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, Thailand, Singapore (minus Brunei dan Timor Leste). Rombongan itu sudah dari tanggal 13 Oktober kemarin mengikuti pembukaan di Jogja dan kemarin di Surabaya serta mulai hari ini sampai 21 Oktober nanti akan ada di Malang,” jelas Suwarjana.
Ditambahkan Suwarjana, melalui kegiatan tersebut diharapkan nantinya dapat mempersatukan negara-negara yang ada di ASEAN. Terlebih, juga untuk pengenalan budaya kepada para generasi muda.
“Karena bagaimanapun juga, sekarang dengan perkembangan zaman, anak-anak kita kan sudah lupa terhadap kebudayaan. Padahal kebudayaan ini berguna untuk menumbuhkan karakter anak. Apalagi di kurikulum merdeka sekarang ini anak-anak harus berani tampil kreatif. Tentu harapan kami dengan festival ini anak-anak bisa mengetahui, harus belajar dan ini sangat luar biasa antusiasmenya,” jelasnya.
Baca juga :
Dipilihnya Museum Mpu Purwa tersebut, lanjutnya, karena Kota Malang juga menjadi salah satu pelestari budaya dan telah ditunjuk menjadi salah satu tuan rumah. Sebelumnya, mereka juga telah mengunjungi dan dikenalkan ke Kampung Kayutangan Heritage, Kota Malang.
“Nanti malam mereka akan ke Museum Ganesya. Kemudian di hari Sabtu (21/10/2023) mendatang, juga ada penampilan di Balai Kota. Jadi dari 8 negara ini mau menampilkan sebuah cerita Panji. Karena ternyata Panji ini tidak hanya dipunyai oleh Indonesia, tapi bahkan di ASEAN juga,” tambahnya.
Sementara itu, Koordinator Kelompok Kerja Diplomasi Budaya Dit PPK Kemendikbudristek, Yusmawati,, menyampaikan jika kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka 5 tahun panji diakui sebagai Memory of the Word. “Sebagai bentuk perawatan dan telah diakui Unesco maka kita melakukan perawatan dengan pelestarian bagaimana dia terus dikembangkan ceritanya di masyarakat agar terus hidup untuk bagaimana pelaku seni, ekosistemnya agar tetap hidup. Kota Malang dipilih karena termasuk kota panji,” ujar Yusmawati.
Selain itu, sebagai salah satu delegasi dari Myanmar, Jooh, menyampaikan jika pihaknya sangat menikmati dalam festival panji tersebut. Sebab, menurutnya bisa bertemu dengan banyak orang Asia dan bisa bertukar bermacam-macam budaya yang ada.
“Tentu sangat menikmati event ini. Kota Malang juga sangat bagus dan wonderful. Apalagi makanannya juga enak-enak,” imbuh Jooh. (rsy/sit)