Lamongan
KKN Unisla Lamongan Turut Kembangkan Taman Airlangga Patakan
Memontum Lamongan – Melalui program KKN (Kuliah Kerja Nyata) Unisla (Universitas Islam Lamongan) didukung oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi mengembangkan potensi wisata sejarah di Situs Pataan yang terletak di Dusun Montor, Desa Pataan, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan. Hal itu adalah simbol sejarah Lamongan yang akan menjadi spirit untuk mencapai kejayaan sebagaimana visi Kabupaten Lamongan untuk mencapai kejayaannya.
Hal itu disampaikan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, dalam sambutannya acara Opening Ceremony KKN Unisla, Senin (02/08) di halaman Kampus Unisla bersama Kepala Desa Pataan dan jajaran Rektorat yang disaksikan secara virtual sejumlah 1164 mahasiswa peserta KKN dan Anggota DPR RI, H Nasyirul Falah Amru SH.
Baca Juga:
- Kemenkominfo Webinar di Lamongan dengan Tema Pemanfaatan Internet untuk Penyebaran Konten Positif
- Usai Dilantik, DPRD Lamongan Agendakan Pembentukan Tatib hingga Alat Kelengkapan Dewan
- DPRD Lamongan Lantik 50 Anggota Legislatif Periode 2024-2029
“Dengan dikembangkannya taman wisata pataan ini, menunjukkan bahwa kejayaan Lamongan sudah dimulai pada saat-saat yang lalu. Harapan saya hal ini menjadi simbol sejarah bagi kita, yang akan menjadi spirit masyarakat Lamongan, untuk mencapai kejayaan sebagaimana visi kami, adalah mencapai kejayaan Kabupaten Lamongan. Khususnya keluarga besar Unisla yang akan membangun kampus di sana, dan akan mencapai kejayaan yang diidamkan semuanya,” harapnya yang turut membubuhkan tanda tangan di prasasti peresmian Taman Airlangga Pataan.
Sebagaimana diketahui, Situs Pataan merupakan satu kompleks kecil kepurbakalaan, yang terletak di Dusun Montor, Desa Pataan, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan. Prasasti Patakan diperkirakan dibuat pada abad 11 Masehi pada masa pemerintahan Raja Airlangga. Prasasti ini terbuat dari batu andesit setinggi 104 sentimeter, lebar atas 90 sentimeter, lebar bawah 80 sentimeter, dan tebal 24 sentimeter, ditulis menggunakan huruf Jawa kuno. Sekarang, prasasti yang menceritakan tentang adanya bangunan suci yang didirikan oleh Raja Airlangga di Desa Pataan tersebut, menjadi koleksi Museum Nasional Indonesia di Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Yuhronur, juga berpesan bahwa para peserta KKN tematik dan non tematik yang ditempatkan di desa masing-masing, peserta dapat adaptif dengan keadaan pandemi Covid-19 dan memberikan edukasi kepada masyarakat Lamongan dalam melaksanakan protokol kesehatan dan pelaksanaan vaksin.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Rektor Unisla, Bambang Eko Muljono, tema KKN pada tahun ini adalah ‘Berkreasi dan Berkontribusi Di Waktu Pandemi’. Ia juga akan berupaya agar KKN Unisla selalu dapat membantu dan bersinergi dengan pemerintah daerah untuk dapat menjalankan program-programnya. (zud/zen/ed2)