Pemerintahan
Komisi III Situbondo Prediksi Banyak Proyek Fisik Bermasalah
Memontum Situbondo – Kegiatan pembangunan infrastruktur tahun anggaran 2019 di Kabupaten Situbondo disinyalir banyak yang bermasalah. Seperti tidak selesai hinggga batas akhir, atau pelaksanaanya tidak sesuai kontrak. Ketua Komisi III DPRD, H Bashori Shanhaji mengatakan, prediksi ini berdasarkan hasil monitoring dan keterangan beberapa OPD.
“Belum ada kesimpulan, tapi diakui ada yang berpotensi tidak sesuai target kontrak, ” katanya usia rapat dengan Inspektorat, kemarin.
Bashori menerangkan, untuk mengetahui secara pasti kondisi sejumlah proyek fisik, pihaknya akan meminta keterangan dari OPD-OPD. Dia mengatakan, OPD itulah yang memberikan laporan resminya.
“Kita baru rapat kerja dengan Inspektorat. Tadi Inspektorat belum bisa melaporkan progres pembangunan,” kata Bashori. Karena itulah, Komisi III juga akan mengadakan rapat kerja dengan OPD terkait. Termasuk dengan bagian pembangunan dan pengawas di masing-masing kegiatan.
“Masih perlu ada rapat kerja lanjutan. Mereka semua ini ‘kan sudah punya catatan terkait pembangunan. Itu yang kita minta,” tambah politisi PKB tersebut.
Dari laporan masing-masing OPD, Komisi III akan memberikan rekomendasi. Itu nanti menjadi rekomendasi yang akan disampaikan ke pimpinan DPRD untuk ditindaklanjuti ke bupati.
“Kita masih belum ada rekomendasi, karena belum bisa menarik sebuah kesimpulan,” jelasnya. Bashori berharap, dalam pekerjaan infrastruktur tahun ini, tidak ada proyek yang bermasalah. Semuanya bisa selesai tepat waktu, serta hasil pekerjaannya berkualitas.
“Karena kalau ada yang bermasalah maupun tidak selesai, akan menghambat pembangunan di daerah,” katanya. Bashori mengaku, sebelum rapat kerja dengan OPD-OPD, pihaknya juga sudah turun ke sejumlah proyek fisik. Dia mengaku, memang ada beberapa proyek yang menjadi catatan Komisi III.
Seperti adanya pembangunan yang dikerjakan asal-asalan, serta ditemukan proyek yang berpotensi tidak bisa rampung hingga akhir tahun anggaran. “Kita sudah memberikan teguran. Kemungkinan kita evaluasi lagi tahun 2020, ” pungkasnya. (im/yan)