Politik
Kontestasi Pilkada Surabaya, Tak Perlu Panik dan Jangan Saling Serang
Memontum Surabaya – Pilkada Surabaya masih beberapa bulan lagi, namun situasi menjelang pilkada sudah mulai menghangat. Adalah Machfud, anggota DPRD Surabaya memberikan reaksi keras atas beredarnya flyer atau selebaran berfoto berisikan profil Kepala Bapeko Surabaya Eri Cahyadi. Beredarnya flyer dinilai sebagai tindakan tidak etis dari Eri yang masih menyandang status aparatur sipil negara (ASN).
Namun yang disangkakan oleh Machfudz dibantah oleh Nasir, mantan pendiri komisariat PMII UWK Surabaya,
“Ucapan Machfudz tidak pantas dilakukan sebagai anggota DPRD. Pernyataan anggota DPRD mestinya harus terukur, bukan asal ngomong. Ini kan menunjukkan rendahnya kualitas seorang anggota dewan,” ujar Nasir yang juga kepala rumah Keluarga Besar Rakyat Surabaya (KBRS).
“Kalau seandainya baliho dan poster saya yang membuat, Machfudz mau apa?,” tambah Nasir.
Nasir berharap, Machfudz tidak perlu panik, santai aja menanggapi maraknya baliho dan poster para calon yang ada. Apalagi Eri Cahyadi kan juga belum terbukti mendaftar. Arif, Mantan pengurus PMII Surabaya, periode 2010 – 2011 berpendapat, “Kontestasi Pilkada adalah hal biasa. Tidak perlu ada yang panik dan ketakutan, apalagi menyerang, tidak elok dan kelihatan sangat ambisius. Sehingga akan menjadikan antipati masyarakat,” ujar Arif
Arif mengajak kepada siapapun untuk bersikap bijak dan dewasa dalam menyikapi kontestasi Pilkada Surabaya. ” Bersikaplah yang sejuk, jangan mencela cela yang lain, jangan seperti preman yang berbaju politik ” tegas Arif.(im/yan)