Kota Malang

Kota Malang Alami Deflasi -0,01 Persen, Pj Wali Kota Wahyu Minta Tetap Waspadai Gejolak Komoditas

Diterbitkan

-

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Inflasi Kota Malang pada Juli 2024, secara month to month (m-to-m) tercatat mengalami deflasi -0,01 persen atau secara year on year (y-on-y) 1,83 persen. Angka itu, lebih rendah dibandingkan Jawa Timur yang tercatat mengalami inflasi 0,04 persen, sementara secara nasional tercatat mengalami deflasi -0,18 persen.

Atas capaian itu, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, memberikan apresiasi karena inflasi Kota Malang terus mengalami penurunan. Walaupun terhitung aman, namun dirinya tetap mengimbau pada semua pihak agar tetap mewaspadai gejolak harga beberapa komoditas yang bisa mempengaruhi laju inflasi di Kota Malang.

“Tentu kita harus tetap waspada, sebab dalam Rakornas TPID hari Senin lalu disebutkan beberapa komoditas seperti minyak goreng, beras dan cabai rawit mengalami kenaikan harga,” kata Pj Wali Kota Wahyu, Sabtu (03/08/2024) tadi.

Untuk mengantisipasi gejolak kenaikan harga pada komoditas tersebut, ujarnya, Pemkot Malang akan melakukan beberapa upaya. Seperti, dengan melakukan penandatanganan Kerja Sama Antar Daerah (KAD).

Advertisement

“Dalam waktu dekat, kita akan KAD bersama dengan Pemerintah Kabupaten Lumajang dan itu terkait dengan komoditi cabai rawit. Jadi, kita tetap melakukan pemantauan harga komoditas di pasar-pasar oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang,” ujarnya.

Baca juga :

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin, menyampaikan bahwa pada kelompok makanan, minuman dan tembakau memiliki andil pada deflasi Juli (m to m) 2024, -0,13 persen. Untuk komoditas yang memberikan andil dalam deflasi, terbesar yakni bawang merah dan cabai merah.

“Kemudian juga ada tomat, pepaya, telur ayam ras, labu siam, sawi pitih, jeruk, kol putih, daging ayam ras, terong, brokoli, ikan mujair, bawang bombay, bayam,” ucap Umar.

Meski begitu, ada juga beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan berpengaruh pada inflasi. Seperti, beras, cabai rawit, jagung manis, gula pasir, tempe dan kentang.

Advertisement

“Pada Juli ini harga rata-rata beras naik 1,56 persen dibandingkan harga di bulan Juni. Sehingga beras ini memberikan andil terhadap inflasi 0,49 persen. Itu paling tinggi, kemudian cabai rawit memiliki andil inflasi 0,12 persen,” tambahnya.

Penyebab meningkatnya harga beras itu menurutnya karena berkurangnya panen dan saat ini mulai masuk musim tanam. Meski begitu, Umar menyebut bahwa angka inflasi Kota Malang hingga Juli 2024 masih dalam kondisi aman. Sebab, jika dilihat dari angka inflasi tahunan atau (y on y) tercatat sebesar 1,83 persen. Angka itu masih berada di bawah target pemerintah sebesar 2,5 persen plus minus 1. (rsy/sit)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas