Kunjungan Walikota Malang ke GSJA ‘Shalom’, Minimalisir Konflik Antar Umat Bergama

Memontum Kota Malang – Walikota Malang, Sutiaji kembali melakukan interaksi dengan jemaat Gereja Sidang Jamaat Allah “Shalom”, Jl. A. Yani No.196, Kota Malang.Rabu (2/9/2020) siang. Tujuannya mempererat tali silaturahmi dan sikap toleransi antar umat beragama di Kota Malang.

Sebelumnya dia telah melakukan kunjungan ke Greja Ijen dan Vihara Dharma Mitra. AcaraAcara tersebut berlangsung dengan suasana yang interaktif dan penuh keakraban. Seperti kunjungan-kunjungan sebelumnya, pada kesempatan itu, Sutiaji mengungkapkan pentingnya toleransi untuk menjaga kerukunan tanpa memandang ras, suku maupun agama. “Jangan sampai kita mengatas namakan Agama untuk memecah belah sesama,”pesannya.

Harapannya dengan kegiatan seperti ini dirinya mampu memperkuat dan mempererat hubungan antara semua umat beragama di Kota Malang. “Dengan kunjungan seperti ini diharapkan dapat mempererat hubungan,”ujarnya

Tidak lupa Sutiaji juga berpesan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, dan meminta para pendeta dan tokoh agama sebagai panutan dan kontrol perilaku untuk terus mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi seperti saat ini.

Banyak pihak yang antusias dalam mengikuti acara tersebut, terbukti dengan semangat tamu yang hadir dalam menyampaikan aspirasinya. Berbeda dengan kunjungan sebelumnya yang sebagian besar menyampaikan permohonannya terkait tenaga pendidikan agama, kali ini para tamu memohon kemudahan dalam hal pendirian gereja dan pengurusan Surat Izin Gereja.

Menyikapi hal tersebut, Sutiaji mengungkapkan terkait surat izin pendirian gereja telah diatur dalam Perwal Nomor 8 yang merupakan bagian dari FKUB. Kemudian, Tokoh Agama Kristen, Pendeta Israel Yakup menyampaikan ucapan terima kasihnya atas kunjungan Walikota Malang.

“Terima kasih pada Bapak Walikota, Sutiaji yang sudah menyempatkan diri untuk hadir,” sambutnya. Dia juga berharap dengan adanya kegiatan seperti ini dapat lebih mempererat hubungan antara umat beragama dan meminimalisir terjadinya konflik. (cw1/man)